Wednesday 30 September 2009

Balik Mudik

BALIK MUDIK 2009

Kediri – Jepara

Rabu 23 September 2009, tepatnya 4 hari setelah Lebaran (H+4, karena lebaran jatuh pada tanggal 20 September-berdasarkan Hisab dan Rukyat, juga berdasarkan pengumuman Pemerintah-) rencana kita akan melakukan Balik Mudik ke Jepara (Saya, Istri dan buah hati kami- fahrudin). Setelah 5 hari 5 malam kita berada di rumah kakek nenek Fahri. Setelah banyak kesibukan kita (akan kami ceritakan tersendiri).

Pukul 12.20 Wib kita sampai rumah Padangan setelah mengikuti Acara Reoni keluarga dari ibu mertua (Bani Muklas).karena rencana pulang kita sekitar Pukul 14.00 wib maka kita sempatkan istirahat tidur dulu. Tentunya tidak lupa kita sholat Dhuhur sebelumnya. Singkat cerita pukul 14.30 wib persiapan kita sudah siap maka kita tanpa lupa mengambil gambar dulu di depan rumah. Dalam perjalanan balik Mudik ini anggota perjalanan tambah satu yaitu buah hati kita –Fahri-.karena itu rencana udah kita persiapkan matang. Motor udah saya cek kondisi mesin, ban sudah saya pompakan biar sesuai standart, Air Minum Motor (Bensin) sudah saya penuhi, Kita semua memakai jaket, memakai helm, barang-barang bawaan udah kira packing semua, termasuk kamera kita. Dimana kamera ini akan menjadikan bukti sejarah (menurut saya- untuk keluarga kecil kita-).

Kamera action…. Begitu aba-aba saya sebelum kita berangkat…dimana saya mengambil gambar Ibu, Bapak, Istri dan Fahri, Ratna (adik istri) dan Dewi (anak paman istri saya)….ini fotonya..

Tidak ketinggalan pula saya ikut nampang juga, karena saya minta tolong Ratna (adik istri – tantenya Fahri) untuk menggambil gambar kita… Satu…dua…tii…gaaa

.

Nah kita sudah siap berangkat nich….setelah sebelumnya kita pamitan dulu tentunya…Motor saya hidupkan……dan…da…da….begitu Istri saya ngomong ke Fahri dan Fahripun melambaikan tangannya kepada Kakek, Nenek dan Tentenya…..assalamualaikum,…saya berangkat……begitu ucap saya ke Mertua. Waalaikum salam……kata mertua dan adikku berbarengan…

Bismillah….kita berangkat tepat Pukul 14.30 Wib waktu jam kamera kita (kamera sudah kita set : tahun, bulan dan tanggal serta waktunya). Berjalan kira-kira 20 km, tepatnya masih daerah Kertosono saya merasa pingin buang air kecil. Tanpa membuang waktu setelah melihat Pom Bensin langsung saja saya belokkan Motor. Tujuan saya langsung ke toiletnya. Singkat kata…setelah selesai kita langsung berangkat. “Brak…” ee.. helm istri jatuh dari kaca spion motor (karena memang saya taruh di spion) pas saya siap stater motor dan helm ini belum sempat saya kasihkan ke Istri. Setelah saya ambil dan saya periksa .”.wah…kaca helm pecah…”kataku pada istri. “Ya.. nanti kita psang kaca di kota nganjuk aja “(kota terdekat dan biasanaya penjual helm dan pasang kaca berada di daerah dekat pusat kota) kata saya pada istri. “Ya Yah” kata istriku.

Alhamdulliah sebelum memasuki kota Nganjuk kita menemukan penjual Helm dan pemasangan kaca. Kita berhenti untuk ganti kaca helm ini. Sambil menunggu seperti biasa saya ambil gambarnya…ini hasilnya…

Selain itu saya juga ambil gambar kondisi situasi arus lalu lintas di ruas jalan yang kita lalui

Memasuki daerah Caruban (palang pintu kereta api) bisa kita liat begitu padatnya arus lalu lintas ini…..Supaya para pembaca tau ini saya ambil gambarnya..

Gambar ini pada saat Kereta api mau melintas, jadi kita bisa ambil gambar secara leluasa. Bisa dilihat dari arah Solo menuju Surabaya sangat padat sampai-sampai bodi jalan penuh sesak oleh kendaraan roda dua. Begitu sebaliknya jalur Surabaya - Solo juga penuh sesak.

Setelah palang dibuka tanpa lama-lama kita starter motor dan jalan. Tentunya laju kendaraan kita lumayan lambat, kurang lebih 40 km/jam. Saat – saat seperti ini anak kita Fahri sangat menikmati sekali (menurut pengamatan kami) karena waktu kereta mau lewat dia bergumam sambil menunjuk-nunjuk kereta api. Kita pun memberitau kalau itu kereta api….” Fahri..liat itu kereta…jus..jus…jus.” begitu istriku ngomong ke anak kami. Fahri teriak-teriak sambil jingkrak-jingkrak di belakangsaya….”ju…ju…ju..ju”…katanya.

Perjalanan kita lanjutkan lagi…memasuki kabupaten Madiun ternyata arus lalu lintas dari arah depan saya (jalur Spolo- Surabaya) masih macet. Dan ini saya liat nggak putus-putus dari tadi waktu kita berhenti di palang pintu Caruban. Jadi salah satu kemacetan menurut pangamatan saya adalah pemberhentian di pos palang kereta api Caruban..Ini gambarnya….

Memasuki daerah Tlaga Bening (kurang lebih 5 km dari gapura Kabupaten Madiun) kita mencari alamat Teman kita. Teman kita ini aslinya teman saya di kampus. Yaitu tepatnya teman satu kegiatan Pramuka di Racana (Sebutan Gugus Depan bila di tingkatan SMA). Dan teman ini pula salah satu yang mempunyai peran dalam pernikahan kami (bila ada waktu dan kesempatan serta umur panjang akan kami ceritakan juga..inshaallah).Oh ya teman kita ini bernama Anita. Dia saat ini bekerja di Sekolah Madrasah Tsanawiyah (sekolah setinggat SMP) dan sudah punya anak satu : putri.

Sebenarnya juga rencana untuk bertandang ke rumah Anita ini sudah lama yaitu setelah pernikahan kami (2 tahun yang lalu), tetapi baru kesampaian saat ini. Setelah tanya seseorang (yang kebetulan tetangganya) kita akhirnya menemukan rumah teman kita anita.

Singkat kata kita cerita sana sini kita sempatkan juga Sholat Ashar di sini. Anita dan orang tuanya menawarkan kita menginap barang satu malam. Dengan pertibangan waktu sudah menunjukkan Pukul 17.30 wib. Dan baru besuk melanjutkan perjalanan. Kami dengan halus menolaknya, karena kita sudah mempunyai rencana untuk menginap di Solo yaitu di rumah pakde (paman) saya. seperti biasa kita ambil gambar untuk kenang-kenangan….ini hasilnya..

Istriku, anak anita, anita, suami anita dan fahri Bapak anita, anita, ibu anita, saya, Istri lintang dan Fahri.

Setelah semua persiapan selesai kita melanjutkan perjalanan kita.. Karena kecapean (mungkin) fahri akhirnya tidur dipangkuan Uminya (istri saya biasakan sebut Umi – bahasa arab). Dalam perjalanan ini karena waktu sudah menunjukkan waktu Sholat magrib kita tetap terus melanjutkan laju kendaraan ini, sekalian kita niat bila Sholat Magrib akan kita Jama’ Akhir (meringkas waktu sholat dalam satu waktu di waktu sholat yang terakhir yaitu pada waktu sholat Isa’).

Setelah kurang lebih perjalanan sudah 80 km ternyata istri saya minta istirahat karena sudah mulai ngantuk. Padahal waktu baru menunjukkan pukul 18.45 Wib. Karena saya kuatir bila istri tertidur di atas kendaraan saya bilang aja :“sebentar lagi kita istirahat sekalian cek rantai motor dan rem di Pos Mudik Yamaha” . “Soalnya kurang lebih 5 km lagi sampai di Pos ini”. Karena posisi kita memeng sudah berada di Kota Ngawi. Saat ini pun Fahri anak kita masih pulas tidurnya….capee…

Seperti yang saya perkirakan kurang lebih 5 km kita sampai di Pos Mudik Yamaha. Sebelum sampai 500 meter sebelum Pos sudah ada spanduk yang menunjukkan bahwa Pos ini berjarak kurang 500 meter….kemudian 400 meter… 300 meter….200 meter…100 meter..langsung saja riting kendaraan saya hidupkan dan siap-siap mengambil jalan di tengah tengah body jalan. Begitu jalur mulai sepi saya tepikan motor untuk persiapan memasuki wilayah Pos Mudik…akhirnya begitu sampai saya langsung memakirkan kendaraan di area servis nya. Begitu turun, istri lagsung menggendong Fahri di ke tempat ruang istirahat sedang saya menemuai petugas jaga untuk mengecek rantai, rem dan lelengkapan lainnya untuk di servis. Ini saya ambil gambarnya (soalnya pas berangkat mudik saya lupa mengambil gambarnya….)…

Pos istirahat Area servis

Fahri dan uminya langsung tidur sambil servis saya action dengan kru mekanik

Sambil menunggu servisan kita seperti pada waktu arus mudik di kasih fasilitas Pop Mie dan teh Botol Nu. karena kita lumayan lapar saya makan dulu. Baru kemudian setelah Fahri dan Uminya bangun Fahri dan Umi ganti makan…he..he…mumpung nyantai sambil istirahat.

Kurang lebih selama 1 jam kita istirahat. Kita persiapan berangkat tentunya setelah Sholat Isa’ (jamak takhir) kita kerjakan. Sebelum berangkat tentu tidak ketinggalan kita ambil gambar sekeluarga dan salah satu mekanik Yamaha….

Action…….

Saya persiapan makan Fahri dan Umi makan

Persiapan melanjutkan perjalanan

Pukul 21.00 wib kita meluncur dari Pos Mudik Yamaha….Kondisi kita sdikit lega setelah istirahat. Perjalanan dari Pos Mudik (Ngawi ) ke Solo masih menyisakan kurang lebih 40 km lagi. Laju kendaraan saya laju rata-rata 60 km/jam. Setelah memasuki kota Sragen waktu menunjukkan 21 30 wib. Memasuki kota Solo istri mengeluh bila badan sudah mulai cape dan mulai terserang kantuk. Saya langsung saja mencari-cari bila ada Pom Bensin. Karena seperti biasa Pom Bensin lumayan praktis untuk dijadikan tempat istirahat. Biasanya bila Istirahat di sini kita menggunakan fasilitas Musolla yang ada. Tanpa menunggu lama kita menemukan Pom Bensin. Kurang lebih 15 menit kita istirahat. Karena perjalanan ke rumah paman tinggal sedikit lagi. Saya bilang ke istri bila rmah paman sudah dekat kira-kira kurang 20 menit waktunya dan jaraknya kurang lebih 20 km. Itu bila per 1 km kita dapat tempuh selama 1 menit.

Ternyata perkiraan saya tidak meleset (ya karena saya juga sering ke rumah paman), soalnya speedometer kemdaraan menunjukkan jarak 22 km dari start ( Pom bensin pemberhentian terakhir).Sampai depan rumah paman (letak rumah paman berada di daerah Semanggi Solo) Pukul 22.30an Wib…”Wah jadi lega bisa istirahat pe besuk pagi…” begitu piker SayaLetak Semanggi kira-kira 1 km dari Kraton Solo.

Kira-kira Pukul 22.40an HP (hand Phone) saya bergetar…(pas kita baru saja duduk dan dan saling menyapa paman dan tantenya Fahri)…ternyata ada SMS masuk. SMS masuk menunjukkan Pukul 22.15 wib (biasanya memeng getaran HP tidak terasa bila saat saya berada di atas kendaraan) Soalnya HP saya taruh di ikat pinggang (tempat HP saya kaitkan di ikat pinggang). Eee ..ternyata Anita SMS menanyakan apa sudah sampai Solo?.Saya jawab :” kita baru saja nyampai An, alhamdulillah”. Dan saya kirim SMS ini. Satu menit kemudian HP bergetar lagi. SMS masuk dari Anita. Saya Buka : “ ya sudah kalau gitu, salam buat saudara Solo”.Tanpa saya balas HP saya kembalikan di tempatnya

Kurang lebih 15 menitan kita bercengkrama ngobrol kesana – kemari sama paman dan tante serta sepupu kita. Selain di buatkan minuman hangat kita di hidangkan makan malam (padahal kita udah ngomomg kalau sudah makan tadi- walau sedikit tapi sudah kenyang-.Soalnya pada lebaran sering kita nyemil makanan lebaran dan banyak minum). Ya kita makan lagi…..Sedang Fahri sudah tidur dari perjalana tadi.Pulas sekali tanpaknya……

Pukul 23.10 wib kita di persilahkan istirahat tidur oleh paman dan tante. Tanpa basa basi kita langsung berebahan untuk tidur. Tapi sebelumnya kita cuci kaki…cuci tangan…sikat gigi dulu. biar bersih….

Bangun pagi kita pukul 05.00an. kita gentian Sholat Subuh..setelah itu pukul 06.10 wib Fahri kita bangunin….

Bangun tidur k u terus pipis ..

Tidak lupa k uterus pipis…

Sambil pipis ku digendong ayah…

Habis pipis k uterus nangis….

Tidak lupa sambil di gendong….

Habis pipis ku Bantu ayah…

Membersihkan tempat tidurku…

Bantal guling bau pesing

Tadi malam fahri ngompol….. (plesetan lagu bangun tidur versi saya)

Begitu biasanya bila saya membangunkan Fahri, trus saya bawa ke kamar mandi untuk pipis…dan karena sudah biasa Fahri pasti pipis bila habis tidur (kita juga biasanya kalau habis tidur dan bangun bawaanya pingin langsung ke kamar mandi untuk buang air kecil)

Nah…bisa bila sudah bangun Fahri alhamdulillah aktifnya…jalan ke sana kemari…melakukan penjelajahan (eksplorasi) tempat baru…ini gambarnya sempat kita ambil

Abis mandi dan sarapan pagi kita pamitan keluar sama paman dan tante kalau mau anjang sana (kunjung) ke rumah paman dan tante yang lain. Masih di Solo juga. Oh ya kita belum beritahu bila sebenarnya banyak saudara ayah saya yang berdomisili di Solo. Soalnya ayah saya asli Solo. Sedang di Jepara adalah saudara-saudara ibu, karena ibu saya asli Jepara.

10 menit dari pukul 08.30 wib kita sudah sampai di rumah paman. Letak rumah Paman ini berada di Kecamatan Grogol Kelurahan Made Gondo. Sampai sana kita di sambut oleh anak –anak paman dan cucu –cucu paman. Sempat kita ambil gambar untuk kenang-kenangan juga…

Ari cucu paman, MasTeguh dan Mbak Nik (anak Paman) dan Fahri

Paman, Istri, Mbak Nik, Novi (anak Mbak Nik) , suami mbak Nik, Mas Teguh dan Fahri

Aku ganti action

Oh ya di dekat rumah paman ini ada semacam tanah yang lapang (tanpa bangunan satupun yang berdiri) yang biasanya di pergunakan oleh komunitas Aero Modelling (para pencinta pesawat udra mini) untuk menerbangkan psawat – pesawatnya. Karena itu saya minta diantar mas sepupu saya (anak paman) untuk melihatnya. Karena saya ingin memperkenalkan sebanyak mungkin sesuatu yang baru kepada Fahri (anak saya). Dengan berjalan kaki kurang lebih lima menit kita sudah sampai di area landing pesawat-pesawat mini ini. Tanpa basa-basi saya minta agar dapat mengambil gambar pesawat – pesawat ini. Dan fahri pun saya tunjukkan kalau ini namanya pesawat. Fahri saya dudukkan di tempat duduk agar dapat melihat take offnya pesawat ini…ini gambarnya….

Setelah saya rasa cukup kami pulang ke rumah paman. Setelah itu tidak berapa lama kemudian saya pamitan dan sekaligus minta antar sepupu saya (mas teguh) ke rumah tante yang berada di Mojo Songo (Soalnya saya lupa-dulu juga pernah diantar sepupu saya ini) karena setelah dari paman dan tante yang berdomisili di Mojo Song kita nanti langsung balik ke Paman di Semanggi (tempat tadi malam saya menginap).

Sekitar 20 menitan (Pukul 10.30 Wib) rombongan sampai di rumah tante Juariyah (nama tante saya) di Mojo Songo.Ya seperti biasa saya minta tante dan anak-anak tante yang ada (anak tante 7 orang uang ada di rumah tinggal 3) untuk saya ambil gambarnya buat kenang-kenangan

Tante, Paman, Saya, Teman abu (anak tante saya), Abu, Solekah, Zulakhah, Fahri dan Novi

Saya, teman abu, Abu, Solakhah, Paman, Zulaikhah, Fahri, Novi dan Tante

Uminya Fahri tidak ikut foto karena kecapean..dan sedang mimpi indah di Pulau Kapas (Kasur) yaitu tidur di rumah tante Juariah. Kurang lebih 2 jam kita di rumah tante Ju. Setelah makan siang kita kemudian pamitan untuk pulang. Jadi SMP nich kita (Setelah Makan ulang..he..he..he..).

15 menit kemudian kita sudah sampai di Rumah Paman dan Tante Topo Semanggi (tempat kita menginap). Kita kemudian istirahat untuk mengumpulkan tenaga untuk melanjutkan perjalanan. 1 ½ jam kita tidur, sedang Fahri diajak sepupu saya (Anton- anak paman) main ke tempat saudara-saudara (samping kanan, kiri depan masih paman dan tante kita) yang kebetulan punya anak yang sepantaran dengan Fahri. Pukul 14.00 wib kita persiapan…kebetulan Fahri dibawa pulang mas Anton.Fahri dibawa pulang karena dia buang air besar..he..he…mas Anton dapat rezki besar….

Nah sebelum pulang kita sempatkan untuk ambil gambar…..

Saya, Mbak Ririn, Tante, mas Anton, mas Wawan, Paman dan Fahri

Kami Bersama keluarga Paman

Pukul 14.30 Wib kita berangkat melanjutkan perjalanan, tapi sebelumnya kita unjung ke tempat paman dan tante sekitar rumah paman Topo.Tujuan kita bukan langsung Pulang ke Jepara tapi kami akan transit dulu ke Kota Kudus ke rumah kakak saya. dan akan istirahat 1 malam di sana, supaya Fahri dan kita tidak terlalu cape di jalan.Perjalanan kali ini bukan lewat jalur sebaliknya waktu kita berangkat Mudik (yaitu dari Jepara – Semarang - Salatiga – Boyolali dan Solo) tapi dari Solo kita lewat Purwodadi (liat peta mudik). 25 km pertama kita berhenti di Pom Bensin untuk Sholat Ashar. Karena waktu sudah menunjukkan Pukul 15.35 wib…Kita istirahat dan Sholat. Tidak lupa Fahri juga ikut istrirahat. Dia seperti biasanya mengeksplorasi dirinya….liat aja di gambarnya….

Perjalanan kita lanjutkan….memasuki wilayah hutan jati…..wilayah perhutani Purwodadi. (jalur ini juga sering saya lalui dulu). Pernah pertama kali setelah awal perkenalan kami (saya pulang dari Kediri) kebetulan malam sekitar pukul 21.30 wib.ban motor saya bocor. Untung bocornya setelah melewati hutan jati ini (jarak perkebunan hutan jati ini sekitar 6- 7 km).jadi pas memasuki perkampungan warga (desa Gundih). Nah di pertengahan hutan jati ini pikiran saya teringat kejadian itu…..”moga-moga nggak bocor” begitu doa dalam hati saya. Pikiran saya juga menenagkan kan sebelum berangkat mudik ban dalam belakang sudah saya ganti yang baru” Ee..yang menjadi kekawatiran saya terbukti…. belum selesai pikiran ini masalah ban bocor, saya merasa ban belakang mulai kempis (biasanya kita sebagai pengendara akan merasa bila ban bocor). Saya cuma diam dan agak melajukan kendaraan supaya tambah cepat. Karena wilayah ini mau memasuki daerah pemberhentian (jualan kelapa muda-saya masih ingat). “Cuma berapa km lagi??? Pikiran saya brjalan. Kemudian Saya berikir : ”kalau memang belum dapat tambal ban dan ban ini sudah kempis Fahri dan Istri saya akan saya ikutkan naik angkutan bus yang lewat. Nanti akan saya suruh berhenti di terminal Purwodadi. Kerena jarak terminal Purwodadi kurang 25 km lagi”. Alhamdulillah berjalan kira-kira 500 meter dari perasaan saya ban saya yang mulai bocr menurut perasaan saya,ternyata disekitar tempat penjualan kelapa muda ada tambal ban…”terimakasih ya ALLAH”

Ini gambarnya waktu nambal ban

Singkat kata setelah ban selesai di tambal kita melanjutkan perjalanan…sampai di Kota Purwodadi ternyata kota ini habis di guyur hujan. Ini bisa di lihat dari sepanjang jalan kelihatan basah. Setelah melewati kota Purwodadi kita tetep terus melaju kendaraan tanpa berhenti.Sampai di Godong (tepatnya di Pom Bensin lagi)kita akhirnya berhenti untuk istirahat dan Sholat Magrib. Karena selain sudah lumayan cape istri juga sudah bilang mulai ngantuk. Waktu Sidah menunjukkan pukul 18.16 wib. Sedang Fahri juga sudah ketiduran mulai memasuki kota Purwodadi.

Kita istirahat dan makan (kebetulan di depan musholla ada yang jualan)….Pikir saya “pintar benar orang ini, saat para pemudik istirahat dia siap menyediakan makan. Jadi orang-orang bila kelaparan ngak usah perlu repot-repot cari makan jauh-jauh”.sayang saya lupa mengambil gambarnya….Kecapean…….

Istri Tanya pada saya :

“Yah…kapan sampai kudus?”

“Masih berapa lama lagi?”.

Saya jawab :

“, kalau ini pukul 19.00 wib maka kurang lebih sampai kudus pukul 21.00an, paling-paling 2 sampai 2 1/2 jam jam lagi,

“Bila tidak pakai istirahat dan tidak ada apa-apa di jalan”.

“yang penting sabar…

“nanti sampai sana langsung tidur”.

Pukul 19.12 kita lanjutkan perjalanan. Fahri sudah bangun. Karena tadi sudah kita bangunin untuk makan….Singkat kata tanpa halangan kita akhirnya sampai juga di Kota Kudus. Sampai di rumah kakak saya Pukul 21.15 an. Rumah kakah terletak di desa Hadi Polo. Tepatnya melewati jalur Kudus - Pati (jadi melewati jalur pantura). Pas sampai rumah kakak ternyata kakak masih kajatan di rumah tetangga yang habis melahirkan bayi. Yang berada di rumah anak kakak (Tika) dan 2 saudara sepupunya….

Walau kecapean selain mengucapkan Selamat Idul Fitri, kita sempatkan bicara. Selain itu saya bersih-bersih badan sebelum tidur. Kita makan malam lagi di rumah kakak. Abis makan kita langsung menuju tempat tidut….soalnya kasur saya liat sudah melambai-lambai ….he..he… (kecapean banget soalnya). Sedah buah hati kita (fahri) sudah tidur…..her…her…

Mungkin karena kecapean sekali saya bangun Pukul 05.15 Wib. Itupun karena dibangunkan Istri. Saya tidak terbangun ketika fahri malam-malam bangun dan BAB (buang Air Besar)….dan ngompol…..Itulah begitu besarnya kasih sayang seorang ibu- tanpa mengenal rasa lelah-, karena itu ada pepatah “ Surga dibawah telapak kaki ibu”.

Habis Sholat Subuh…saya mandi…wah..badan lumayan segaar…. Fahri di mandikan Istri setelah sebelumnya dibangunin dulu. Setelah istri mandi kita persiapan melanjutkan perjalanan Pulang ke Jepara. Tadi malam kakak saya ngomong bila besuk pagi rencana juga mau ke Jepara. Soalnya lebaran belum ke sana sekalian mau wisata ke Pantai Kartini. Jadi istri dan Fahri diajak bareng sekalian naik kendaraannya.. Yah kebetulan sekali….biar sedikit mengurangi kena angina di jalan, juga biar ngak kecapean. Karena jarak Kudus – Jepara kurang lebih 35 Km.

Selagi nunggu persiapan kakak kita di suruh makan pagi dulu…. yah kita makan dulu jadinya. Oh ya sebelum mandi Fahri dan sepupu-sepupunya saya ambil gambarnya. Tepatnya di ruang tamu…..

Setelah semua persiapan siap(pukul 08.30 Wib) kita ambil gambar bersama di depan rumah….

.

Jadi Berangkat dari Kudus ke Jepara saya sendirian. Sedang fahri dan Uminya bersama kakak saya sekeluarga naik mobil.Sebelum berangkat saya sudah bilang ke istri saya kalau akan mencuci motor sekalian di jalan. Biar sekalian motor bersih sampai rumah…Saya berangkat duluan. Oh ya waktu tempuh normal bila naik kendaraan pribadi paling sekitar 45 menit sampai 1 jam. Sampai di daerah Kecamatan Tahunan tepatnya desa Ngabul saya berhenti di tampat pencucian Motor….

Kurang lebih 20 menit motor sudah bersih dan ganteng..he..he….oh ya tidak lupa saya ambil gambar waktu mau cuci motor…ini hasilnya…

Setelah membayar saya langsung cabut untuk segera sampai rumah….karena sudah 7 hari kami mninggalkan rumah ini (Mudik). Mulai hari Jumat 18 september- 25 September 2009.kira-kira 8 km desa ngabul ini dengan rmah jaraknya. Singkat kata sampai depan Rumah…ternyata rombongan kakak dan istri sudah sampai. Tanpa banya bicara saya langsung minta tolong kakak saya untuk mengambil gambarnya…………….

Alhamdulillah akhirnya sampai juga di Jepara. Setelah 2 hari perjalanan (Rekor saya pergi terlama naik kendaraan roda dua)……Terima kasih ya Allah……. Pas Pukul 10.35 Wib (waktu kamera).

Begitulah cerita mudik dan balik keluarga kecil kita……sekali lagi cerita ini saya publikasikan supaya dapat dijadikan catatan sejarah (walupun Cuma untuk keluarga kita) dan untuk latihan saya menulis…juga agar teman-teman dan saudara mengingat perjalanan kita ini (terutama tempat-tempat yang kita singgahi) serta karena memang saya masih punya obsesi menulis buku…doakan aja ya….

Jepara 28 September 2009, Pukul 22.00 wib

Tuesday 29 September 2009

Mudik Lebaran 2009





MUDIK 2009

Jepara – Kediri

Selamat pagi……cerita kali ini mengenai catatan perjalanan keluarga kami pulang kampung saat Lebaran 2009 atau orang biasa menyebut MUDIk saat musim Lebaran tiba. Catatan perjalanan kita, tepatanya tanggal 18 september 2009 (soalnya dalam gambar foto keterangan tanggal salah-karena saya lupa ngeset tanggalnya).

Saya sebutkan pulang kampung karena rumah mertua saya berada di desa, sedangkan rumah orang tua saya boleh di bilang berada di daerah kota. Walaupun sebenarnya secara administratif Kota Kediri (asal Isti saya) lebih besar daripada Kota Jepara (asal saya).

Pagi Pukul 05.00 Wib Kita (saya dan istri saya) sudah persiapan berangkat.Persiapan telah kita lakukan mulai Pukul 02. 30 Wib. Sekalian kita makan Sahur (Puasa). Karena bulan ini merupakan bulan Ramadlan. Anak kita (Fahri) tidak bersama kita karena sudah kita antarkan dulu 2 minggu sebelumnya ke Kediri. Rencana kita mudik mengunakan kendaraan roda dua. Dengan pertimbangan selain untuk menghindari kemacetan kita juga merencanakan bila balik nanti akan transit ke rumah teman-teman dan saudara kami, dimana rute perjalanan kita lalui.

Rute yang akan kami lalui adalah Jalur Selatan. Dimana Jalur Selatan ini rutenya adalah : Start Jepara – Demak – Semarang – Salatiga – Boyolali – Solo – Sragen – Ngawi – Madiun – Nganjuk – Kertosono - Kediri. Rute ini berjarak kurang lebih 350 km (Bisa lihat di content saya sebelumnya - Peta Mudik-). Biasanya Rute ini saya tempuh selama 7- 8 jam naik sepeda motor (ini pernah saya lakukan pada waktu masih pendekatan dengan istri) sedang bila naik angkutan Umum (Bus) perjalanan ditempuh selama 8.5 – 10 jam.

Setelah Persiapan semua selesai kita action dulu di depan rumah. Ini hasilnya…

Karena kita cuma dapat ambil gambar satu orang maka kita kemudian kita minta bantuan teman kita untuk mengambil gambar kita berdua.Dimana rumah teman kita kebetulan

tidak jauh dari rumah kita. Ini hasil gambarnya di depan rumah teman kita…


Nah setelah mendokumentasikan gambar kit

a langsung berangkat. Kurang lebih 17 km perjalanan (te

patnya daerah Kecamatan kalinyamatan- Gotri) kita berhenti untuk transit mampir ke rumah teman saya yang baru pulang dari Malang – Jawa Timur (

dia sekarang berdomisi

li di Malang - karena istrinya asal Malang dan usahanya di Malang). Setelah melepas rindu….he..he… kita ambil dokumentasi di depan rumahnya….ini gambarnya


Istriku, Saya dan alex

Saya, alex dan istrinya (Pipit)

Teman saya ini (alex namanya) sekarang sudah jadi Pengusaha sukses. Dia membuka usaha

Souvenir di daerah Wisata Jatim Park I Malang. Dia salah satu teman saya yang

mengajari berwirausaha pada waktu kami kuliah dulu di Malang.Dia Juga teman sekegiatan Pramuka di SMA. Di Kampus juga teman Pramuka serta teman satu kamar di KOS. Dia sekarang sudah punya anak 1 laki-laki berumur 10 Bulan (selisih 6 bulan dengan Fahri anak saya - Fahri umu

r 14 bulan).

Dari rumah temanku Alex pukul 06.05 Wib kita lanjutkan perjalan. Cu

aca cerah keliatannya….panas matahari sudah mulai merekah menyinari jalan yang akan kita lalui..

Masuk wilayah Trengguli – Demak (Jalur Utara) jalan sudah mulai padat. Ternyata sudah banyak kendaraan yang akan mudik…Kurang lebih pukul 09.00 Wib kita berhenti di Semarang (tepatnya di Gunung Putih- Tugu Tabanas). Kita istirahat sambil menikmati indahnya kota Semarang di liat dari atas gunung. Tanpa basa-basi lagi kita juga ambil gambar lagi…ini gambarnya…


Setengah jam kita beristirahat..Pukul 09.30 Wib kita lanjutkan perjalanan kembali. Sampai daerah Salatiga jalan mulai merambat, tepatnya di daerah Rawa Pening.Karena itu kendaraan dari ar

ah Semarang di arahkan lewat jalur Alternatif sebelum masuk kota Salatiga oleh Aparat kepolisian…ini gambar yang dapat kita ambil..


Memasuki wilayah Kabupaten Boyolali kita transit di POM BENSIN un

tuk buang air kecil.Tepatnya Pukul 11.17 Wib. Seperti biasa ini actionnya..


Pukul 11.40 an Kita memasuki Wilayah Solo. Arus mudik juga kita dokumentasikan. Tepatnya di depan Terminal Lama SURAKARTA. Cukup padat arus lalu lintasnya

….


Untuk menghilangkan kepenatan kita sejenak,kita kemudian transit di kota Solo. Sekalian liat-liat buku di Gramedia. Tepatnya Di Solo Square.Soalnya aku lumayan suka baca buku. Untuk mendokumentasikannya aku action di depan Toko Gramedia…..he..he….ngak papa dibilang orang desa (Foto depan Toko)

…Action….

Setelah kurang lebih 1.5 jam kita putar-putar di Gramedia kita kemudian mencari Musholla di sekitar Solo Square, karena waktu sudah menunjukkan pukul 14.00 Wib.

Perjalanan kemudian kita lanjutkan. Sepanjang perjalanan memang sudah banya

k kendaraan berlalu lalang. Setelah melewati Kota Sragen dan mau memasuki Kota Ngaw

i kita berhenti sejenak untuk mendokumentasikan Gambar gapura perbatasan Propinsi Jawa Tengah dengan Propensi Jawa Timur. Memang Perbatasan Jawa Tengan dengan Jawa Timur di jalur Selatan ini terletak Di Kota Sragen da

n kota Ngawi. Sedangkan di Jalur Utara perbatasan terletak antara kota Rembang dan Tuban ( Peta Jalur Mudik).Nah ini gambarnya…

Kemudian perjalanan kita teruskan lagi. Oh ya rata-rata kecepatan kendaraan saya sekitar 50-60 km/jam.Tidak begitu kencang memang…soalnya arus lalu linta lumayan padat. I

ni beda dengan biasanya, Dua (2) tahun ini biasanya saya bila ke rumah mertua sendirian tanpa istri (sebelumnya istri masih beda domisili-kerja di Jombang) kecepatan kendaraan rata-rata 80-90 km/jam. Di Daerah Mantingan–Wilayah Ngawi kita sempatkan Istirahat sebentar di Pos Mudik Mie Sedap. Karena memenag di daerah Mantingan ini masih berupa

Hutan Jati Milik Perhutani. Jadi lumayan teduh temmpatnya. Karena memang Kita Puasa jadi tidak beli Mienya….Cuma numpang istirahat aja..Ini ada gambarnya….




Kurang lebih 15 menit kita kemudian kita lanjutkan perjalanan. Dari data yang saya punyai (sebelum berangkat saya memang sempat membuka internet di Kantor untuk mencari Pos Mud

ik Yamaha- karena biasanya di Pos Mudik itu ada fasilitas-fasilitas yang sangat membantu kita dalam perjaanan) bahwa Pos Mudik Yamaha berada di daerah Madiun. Karena itu tujuan saya mau berhenti di Pos Mudik Yamaha itu. Walaupun sebelum berangkat Motor sudah saya servis tapi saya tetap ingin mengecek kendaraan saat di jalan. Ternyata Pos Mudik Yamaha berada di daerah Ngawi…ini kita ketahui di perjalanan…karena tiap Pos-Pos Mudik biasanya di sepanjang jalan di pasangi spanduk-sepanduk

. Yang biasanya sebelum mendekati Pos tersebut diberikan tanda-tanda, yaitu kalau misal kurang 500 m…trus kurang 400m ..begitu seterusnya sampai kurang 100m dan akhirnya Pas Pos Mudik itu. Jadi para pengendara tidak sampai bingung mencari Pos yang ingin di tujunya. Sebenarnya banyak sekali Pos-Pos mudik di sepanjang Jalur Selatan ini yaitu seperti Pos Indosat, Pos Honda, Pos Telkomsel, Pos Mie Sedap, Pos PLN, Pos Polisi dan masih banyak lagi Pos-Pos Mudik. Kebetulan Saya Men

cari Pos Mudik Yamaha karena kendaraan yang saya kendarai adalah Produksi Yamaha.

Di Pos Mudik Yamaha kita berhenti sejenak untuk servis klakson dan rem motor. Di Pos ini kita disediakan Pop Mie dan Teh botol NU. Selain itu juga di kasih peta mudik

dari telkomsel dan buku panduan Telkomsel yang berisi salah satunya sms lebaran. Setelah semua beres kita melanjutkan perjalanan kembali. Akirnya sampai Madiun tepatnya di Pom bensin (saya

lupa tepatnya) kita berhenti untuk Sholat Ashar. Karena waktu sudah menunjukkan Pukul 16.10 Wib. Nah di situ kita ambil gambar lagi…..nah pas mau ambil gambar kita ba

ru ingat, kenapa tadi pas di Pos Yamaha kok malah nggak ambil gambar??Yah...namanya juga lupa…saya bilang ma istri kalau ini lupa nggak papa asal kalau balik nanti kita mampir lagi dan jangan lup

a mengingatkan untuk ambil gambar…Istriku bilang OKe…. Nah ini Gambar yang kita ambil di Pom Bensin Madiun sebelum Sholat Ashar….Oh ya gambar ini saya ambil bukan gambar foto kita tapi orang-orang teman senasip yang sedang mudik, yang juga sedang melepas penat di jalan.

Setelah selesai Sholat kita langsung bergegas untuk melanjutkan perjalanan kembali..karena memang kita ingin segera sampai ke tujuan (kota Kediri) agar segara dapat bertemu buah hati kita

(fahrudin) yang sudah dua minggu ini liburan (he..he..yang benar karena kakek dan nenek kangen ma fahri- cucu pertamanya-makanya kita antar 2 minggu sebelum lebaran ke sana dan setelah lebaran kita ambil).


Sampai Di palang Pintu kereta Carubnan Madiun kita berhenti, karena kebetulan kereta mau lewat…Karena itu saya gunakan kesempatan untuk ambil moment ini..yaitu kondisi

saat para pemudik ini bergerombol di depan palang pintu,serta saat kereta Api lewat. Ini gambarya…


Setelah kereta lewat kita langsung tanc

ap gas kendaraan kita. Soalnya jalan mulai Caruban –Nganjuk- Kertosono lumayan lebar.jadi kita bisa sedikit menambah kecepatan laju kendaraan. Dari 50-60km/jam menjadi rata-rata 60-65km/jam.

Memasuki wilayah kota Nganjuk perjalanan kita lumayan berat, soalnya angina sangat kencang sekali. Karena beberapa kali saya merasa kendaraan bila diterpa angin tersasa goyang. Memang jalur Nganjuk ke Kertosono ini melewati daerah persawahan yang luas. Jadi saya rasa ini memang berpengaruh sekali dengan angin yang kencang ini karena angin ini lajunya tidak ada yang menghalangi.

Pukul 17.10 Wib akhirnya kita sampai di Kertosono. Kertosono ini masuk wilayah Kabupaten Nganjuk. Dimana Kertosono ini ada namanya pertigaan yang dinamakan BRAAN. Yaitu Pertigaan yang memisahkan jalur yang menuju Surabaya (yang melewati Jombang, Mojokerto) dan jalur yang menuju Kediri dan sekitarnya (Tulung Agung, Trenggalek, Blitar) Bisa di lihat di Peta Mudik. Dari Braan Ini kita belok ke kanan (jalur yang menuju Kediri). dari Braan ini Kira-kira perjalanan masih menempuh jarak kurang lebih 22 km lagi untuk sampai di Desa tempat kelahiran istri (Dsa Padangan Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri). Laju kendaraan saya kurangi menjadi rata-rata 50 km/jam.karena jalur ini lumayan padat. Perjalanan 10 km kemudian kita sudah sampai di PerEmpatan Papar. Dari PerEmpatan ini kita belok ke kiri, jurusan yang mengarah Kota kecamatan Pare (Masuk wilayah kabupaten Kediri). sedang kalau kita Lurus jalan mengarah Kota kediri dan kota Tulung Agung.

Kurang Lebih 10 Menit atau kira-kira 10 km jaraknya dari papar akhirnya kita sampai perempatan lagi, dimana Perempatan ini dinamakan BOGO. Bila Lurus kita dapat menuju Pare, sedang belok Kiri menuju Kota Jombang (jalur alternative), kalau belok kanan kita menuju Kota Kediri (jalur alternative). Kita belok ke kanan karena Desa Padangan kurang lebih 2 km dari Perempatan BOGO. “Wah…..akhrnya bisa cepat-cepat melepas rindu dengan buah hati (begitu perasaan yang ada di pikiran ini-entah apa yang dirasakan istriku saat ini, mungkin sama bahkan mungkin lebih lagi)”.Desa Padangan memenag terletak di jalur alternative Kediri – Jombang. Bisa dikatakan lebih dekat jarak Kediri – Jombang bila lewat jalur ini dibandingkan degan jalur yang biasa dilewati trayek angkutan umum Kediri Jombang. Saya memang belum pernah mengukur jaraknya (Biasanya bila saya berpergian naik kendaraan sendiri-roda dua- dari tempat asal ke tujuan sebelum berangkat Speedometer saya Star 0) tapi saya sudah pernah melaluinya pada saat istri saya kerja di Jombang.

Akhirnya…Pukul 17.35 Wib kita sampai di Rumah kakek Nenek fahri. Wah kebetulan pas kita sampai Fahri (anak kita) baru aja pulang dari main sama tantenya (adik istriku). Dau Ekspresi Fahri waktu lihat kita datang?? Fahri seperti anak yang bingung (menurut kita) dia liat kita bergantian….saya….istri…saya…istri… Sampai saat kita melepas Helm baru dia tersenyum dan minta di gendong istri saya (Uminya). Saat itu Fahri di gendong tantenya pas kita datang.Tanpa masuk rumah dulu kita langsung aja minta di fotokan ma Fahri (karena saking kangennya) …ini hasilnya…



Nah setelah itu baru kita masuk rumah dan salaman dengan orang tua kita (kakek dan neneknya Fahri)..dan tidak lama kemudian Bedug Magrib terdengar….ALHAMDULILLAH akhirnya buka juga serta selamat sampai tujuan…….

Begitu sedikit cerita mudik dari keluarga kecil kami…bukan punya tujuan pamer atau apa tapi kami berusaha agar setiap moment dalam hidup ini bisa kita catat dan buat cerita kita dikemudian hari……..

Untuk cerita Balik Mudik Inshaallah akan Kita ceritakan juga, bila masih ada waktu dan umur panjang….



Padangan, Pagu Kebupaten Kediri 19 September 2009

Kilometer Speedometer menunjukkan 372 km