Monday 15 October 2012

MUDIK LEBARAN 2012


MUDIK 2012
Jepara- Kediri



 Pagi  yang indah....aku dan Fahri ( putraku ) sudah meluncur menyusuri jalan menuju tempat kerja  Istriku. Hari ini adalah hari ke dua Hari Raya Idul Fitri. Tepatnya tanggal  20 Agustus 2012. Rencana hari ini kita akan melakukan perjalanan mudik ke Kota Kediri. Fahri sudah aku bangunkan pukul  4.30 wib, tepatnya setelah aku sholat Subuh. Sedangkan istriku masih kerja, karena memang dia masuk kerja Shief  malam. Aku sudah janjian dengan teman istriku di pukul 06.00 wib untuk mengambil mobil yang kita sewa guna melakukan perjalanan mudik kali ini. Bukan tanpa alasan kita menyewa transportasi  roda empat ini. Pertama karena istriku saat ini sedang mengandung  janin buah hati kami, dimana baru berusia  3 bulan.  Kedua ayah dan  ibu ku ( kakek, nenek fahri ) mau ikut.
Istriku udah bersiap-siap pas kita sampai di tempat kerjanya. Dia memang sudah jauh-jauh hari ijin sama kepala ruangannya bila hari ini akan pulang kampung. Oh ya biasanya kalau kita pulang mudik atau kampung sebelum hari raya. Tapi kali ini kita mudik setelah hari raya. Yang biasanya di Kediri kita ikut Sholat Ied di sana. Untuk kali ini kita Sholat Ied di Jepara.Bukan tampa alasan kita pulang mudik  di hari ke dua Lebaran tahun ini.alasannya dikarenakan Pas hari pertama lebaran istriku dapat shief masuk kerja. 
                Mobil sudah di siapkan oleh teman istriku. Aku di berikan Kuncinya dan motorku aku titipkan ke dia. Sebenarnya bukan kali ini saya aku menyewa mobil teman istriku. Sebelumnya kita juga pernah menyewa pada saat kita jemput keluarga Kediri ( ayah, ibu adik-adik istri) yaitu pada waktu kita syukuran pindah rumah. Tepatnya sekitar bulan April 2012. Sesuai rencana kita langsung menuju kecamatan Kelet kota kecil utara kota jepara. Kota yang berbatasan dengan Kabupaten Pati ( Kecamatan Tayu). Dimana ayah dan ibu sudah menunggu di rumahnya. Kurang lebih perjalanan selama 1 jam kita sampai di  rumah ibu di Kelet. Jalan yang kita lalui cukup bagus karena merupakan jalan kabupaten yang menghubungkan transportasi Jepara – Pati. Melalui hutan jati dan hutan karet yang merupakan milik perhutani dan PTPN yang masuk wilayah Kecamatan Kembang. Juga Melewati jalan kearah tempat-tempat wisata yang ada di daerah Jepara antara lain Pantai Tirto Samudra (Masuk wilayah Kecamatan Jepara, Air Terjun Songgo Langit ( Kecamatan Kembang), Benteng Potugis- sisa benteng peninggalan penjajah Portigis ( Kecamatan Keling ).
                Di rumah ibu kita sudah di siapkan sarapan pagi......Nah separti biasa dan tradisi lebaran tentunya kita langsung bersalaman minta maaf atas segala kesalahan baik yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja. Kan Baru Hari ke 2 Idul Fitri 1433 H. Makan pagi telah di sediakan ibu dengan lauk pauk ayam dan sambal goreng khas makanan lebaran....mantap...Setelah kurang lebih 1 jam kita di rumah ibu...kita kemudian berangkat. Rencana yang telah kita susun adalah pertama berkunjung ke rumah anak ibu (kakak) yang ada di desa Swawal ( Kecamatan Mlonggo ). Yang memang kebetulan searah dengan perjalanan kita, kemudian mampir ke rumah kita mengambil segala perlengkapan perjalanan kita. 
                Sampai di rumah kakak kita bersalam - salaman lebaran...kemudian pamitan kepada kakak kalau kita ibu dan bapak mau kita ajak ke Kediri. Sebelum berangkat  kita di sarankan untuk sarapan pagi. Karena tadi bapak tidak ikut  sarapan maka kita sarapan lagi.....wah sarapan dobel nich.....Lauk yang di hidangkan cukup menggiurkan juga . Selain sambal goreng khas lebaran ada lauk daging oseng-oseng...”keliatannya sedap juga pikirku.....Hajar saja...” (kata hatiku ).
                Setelah serapan yang ke dua ini kami kemudian berpamitan pada kakak untuk berangkat. Kami semua mengucapkan terima kasih atas hidangan yang di suguhkan pada kami. Kami pun langsung meluncur ke rumah untuk mengambil segala perlengkapan perjalanan dan barang bawaan kami selama di Kediri.
                Sampai di rumah barang bawaan kami yang sudah kami persiapkan beberapa hari sebelumnya kami masuk-masukkan. Fahri anak kita yang lumayan ribut. Semua barang mainannya dan barang kesayangannya kepingin di bawa. Ada mainan boneka-bonekaan, Outopat, sandal (ada 4 pasang...duh repot amat), bantal dan guling.....dan masih bayak lagi...Dia mungkin berpikir mumpung tempatnya luas..bawa barang yang banyak....Kan biasanya kalau mudik cuma biasa bawa barang sedikit karena bawa tiap mau bawa apa-apa selalu di larang uminya. Saat kita beres-beres Ibu dan Bapak menunggu di sambil meminum teh yang telah di buat istriku...15 menit kemudian persiapan siap. Kamipun berpamitan kepada tetangga samping kanan kiri rumah. Maklumlah kita termasuk masih tetangga baru (Kurang lebih 5 bulan). Kita titip rumah selama kami pergi mudik kali ini.
                Pukul 10 .15 wib jam dinding di rumah kita perjalanan mudik kita mulai. Untuk yang pertama setelah kita menetap di gubuk sendiri dan untuk yang ke 5 setelah pernikahan Kami. Jadi bahtera rumah tangga kami sudah 5 tahun kami arungi...dengan suka dan duka.....ada marah, sedih, senang, cemburu....... Sebenarnya tidak setahun sekali kami pulang ke Kediri. Tergantung dengan kondisi dan situasi... Pas libur sabtu dan minggu dan pas ada uang lebih ya kita traveling ke kediri....
                Perjalanan seperti yang sudah-sudah rute kita menggunakan jalur Selatan....Jepara- Demak – Purwodadi – Sragen – Ngawi – Madiun – Nganjuk – Kertosono - Papar (Kediri). Ku kemudikan sendiri perjalanan ini. Navigator Uminya Fahri. Sepanjang perjalanan mulai dari Jepara  Sragen perjalanan kami lalui dengan santai dan kondisi lalu-lintas yang lancar. Karena jalur yang kami lalui ini termasuk jalur alternatif. Bahkan Kita sempat berhenti di purwodadi untuk membeli buah semangka. Karena kondisi cuaca yang lumayan panas sehingga meyebabkan kering tenggorokan ini. Karena banyak penjual semangka disepanjang jalan, bahkan di kanan kiri jalan maka kami pun berhenti. Beberapa kali kami mampir di POM Bensin selain untuk istirahat juga Sholat dhuhur. Ini foto-foto yang dapat kami abadikan. 

  
                       
                  Masuk Kota Sragen (setelah keluar dari jalur alternatif) memasuki jalur Selatan mulai terasa jalur lalu-lintas lumayan padat. Waktu menunjukkan pukul 13.15 Wib...Aku tawarkan pada Bapak dan Ibu serta Istriku “apa mau makan siang sekarang?” Bapak, Ibu dan Istriku bilang “nanti Saja”. Aku tanya juga pada fahri “apa mas Fahri mau maem sekarang ?” fahri bilang “nanti yah”. “Ya kalau gitu nanti maem di daerah Ngawi aja, kurang lebih 1 jam 30 menitan lagi” kataku. Kendaraan aku lajukan dengan kecepatan Standart yaitu 60-70 km perjam...Keluar kota Sragen  memasuki perbatasan dengan kota Ngawi tepatnya di kecamatan Mantingan laju kendaraan aku kurangi. Karena jalan mulai padat. Di depanku kendaraan berjalan pelan dan beriringan. Dari arah depanpun kendaraan juga berjalan beriringan tanpa putus, jadi kita berjalan tanpa biasa mendahului.....jalan di daerah kecamatan Ngawi ini memang tidak begitu lebar. Jadi kalau ada sedikit hambatan di depan sulit untuk mengurai kemacetan. Kurang lebih 30 menit  akhirnya aku tahu akar permasalahannya...ada 2 kendaraan roda 4 (mobil) mengalami musibah. Yaitu kecelakaan. Yang satu roda depannnya habis karetnya yang satu penyok-penyok bodi mobilnya. Dan kebetulan berada di jalur kanan. Jadi secara otomatis jalur ini gantian untuk berjalannya....baru  kali ini kita terlibat kemacetan waktu mudik. Aku pikir jalur selatan tidak separah ini....Biasanya kalau kita menggunakan kendaraan roda dua bila tau agak mecet kita bisa bermanufer cari-cari celah bahu-bahu jalan.....
                Setelah melewati hutan-hutan di kecamatan Mantingan kita memasuki kota Ngawi.....karena persedian air minum yang kita bawa sudah menipis aku berinisiatif untuk beli air di  Indomaret atau alfamart terdekat. Begitu  menemukannya aku berhentikan kendaraan ini. Nah Istri dan fahri yang masuk untuk membelinya. Sedangkan aku menunggu bersama bapak dan ibu. Sambil menunggu aku asik sendiri menggambil gambarku....Sedikit narsislah....ini gambarnya....sekalian aku ambil foto depan minimarketnya...




                Perjalanan kemudin kita lanjutkan lagi....memasuki kota Madiun kita berencana mencari warung makan. Karena cacing-cacing di perut kita ternyata sudah mulai protes....suara kruk...krukk...udah mulai terdengar dari dalam perut..... Aku mencari – cari  dengan melirik kanan kiri jalan..tanpa tersasa memasuki wilayah Caruban...begitu meliat warung kita akhirnya menepi......Makan siang......
                Ini gambar-gambar yang dapat kita abadikan pas waktu makan siang.... tapi ternyata waktu telah menunjukkan pukul 15.12an.., 



                Bisanya dulu waktu mudik sering kita berhenti di tempat peristirahatan  Pos Mudik. Gratis servis kendaraan (entah itu Pos mudik Yamaha atau pos mudik Honda- tergantung kita pas mudik menggunakan kendaraan produk yamaha atau honda). Kita selain istirahat kita dapat servis kendaraan gratis, dapat suvenir atau minum, bisa main game ...dan tentunya tidak ketinggalan aku selalu minta Peta Mudik.....Karena saat ini kita menggunakan kendaraan Isuzu Panther kita tidak beristirahat di pos mudik. Karena sepanjang perjalanan kita mencari-cari pos mudik Isuzu tidak ada.
                Setelah makan siang kita melanjutkan perjalanan kembali. Kebetulan waktu sudah menunjukkan pukul 16.30an WIB. Ibu dan bapak bilang “apa masih jauh”. Aku dan istri bilang kurang lebih 2.5 jam lagi sampai, tergantung lancar  apa tidak. Karena sepanjang perjalanan jalan kita masih berjalan lambat karena banyaknya kendaraan yang pada mudik. Kurang lebih setengah jam perjalanan kita berhenti di Pom bensin untuk membeli solar. Karena jarum petunjuk solar sudah berada di bawah garis tengah. Sekalian kita istirahat dan sholat Ashar tepatnya kita berhenti di daerah Madiun. Kurang lebih setengah jam kemudian kita melanjutkan perjalalan kembali.


                Memasuki kota Kediri, tepatnya Perbatasan Kertosono waktu menunjukkan pukul 18.30 Wib karena perjalanan kurang sekitar 25 km atau sekitar 45 menitan lagi makan aku bilang sholat magribnya nanti di jama’ takhir sekalian atau di barengkan dengan sholat Isa’ nanti pas sampai rumah orang tua. Alhamdulillah pukul 19.30 an kita sampai di depan rumah kakek dan nenek fahri....Di rumah kita sudah di tunggu – tunggu oleh ayah dan ibu serta adik istri saya. serta keponakan kecil kita Rahma namanya. Rahma adalah putri dari adik istri saya. Rahma kurang lebih berumur 1 tahun. Sudah mulai banyak bicara dan juga sudah mulai berjalan..... Fahri dah punya saudara sepupu sekarang...
                Kamar dah di siapkan oleh adik. Bapak dan ibu dah di siapkan kamar sendiri dan kita pun juga tidak ketinggalan. Setalah kurang lebih setengah jam kita basa – basi dan ngobrol sana sini dan di temani makanan lebaran dan segelas kopi panas akhirnya kita beristirahat. Tidak lupa sebelumnya kita mohon maaf lebaran kepada bapak dan ibu. Tidak ketinggalan juga menunaikan ibadah Sholat Isa’. Good night.....selamat Idul Fitri 1433 H Mohon maaf lahir dan batin.....

Jepara 8 oktober 2012

Ayah Fahri

AYAH NIKAH (LAGI)







AYAHKU MENIKAH (LAGI)
Air dingin membasahi tubuhku….byur…byur…byur….badan terasa segar….memang aku sengaja bangun pagi-pagi dan langsung mandi…habis mandi aku mengambil air wudlu..sebelum sholat subuh aku sempatkan meliat jam didinding rumahku…jam dinding menunjukkan pukul 04.50 wib….Sengaja aku bangun pagi karena rencana hari ada acara yang sangat penting…..Ayahku mau menikah lagi….
Jangan berpikir macam-macam dulu….ayahku bukan mau berpoligami (walaupun di syariat agama di perbolehkan). Ayahku sudah menyandang status duda sejak tahun 2003 tepatnya bulan april 2003. Yaitu setelah meninggalnya Almarhum ibu tercintaku di karenakan penyakit Kanker Kandungan atau kanker rahim.
Aku bangun pagi karena rencananya acara Ijab Khobul rencana pukul 08.00 wib. Yang mana bertempat di mempelai Putri (calon ibuku) yaitu di Kecamatan Kelet. Kecamatan Kelet kurang lebih berjarak 50 km dari Jepara atau memerlukan waktu tempuk kurang lebih Satu setengah Jam (dengan catatan tidak terjebak macet dan lain-lain). Rencana jam 5 pagi ini aku mau meluncur ke rumah temanku untuk mengambil kendaraan carteran yang sehari sebelumnya telah aku sewa. Karena aku dan keluarga berencana robongan ke tempat mempelai Putri. Jadi aku dan keluarga menjadwalkan kalau berangkat dari rumah sekitar pukul 06.00 wib.
Aku jadi teringat kala ibuku meninggal. Ibu meninggalkanku dan keluarga di saat ke tiga adikku masih sekolah dan kuliah. Adikku yang pertama masih semester 2 tepatnya di fakultas Hukum sedangkan adik ke dua dan ke tigaku masih sekolah dasar kelas 6 dan kelas 5.
Sedangkan aku sendiri saat itu tinggal menunggu wisuda sarjana Strata satu (S1). Yang rencana akan dilaksanakan bulan Mei. Sebenarnya tanpa mendahului taktdir dari Yang Maha Kuasa, Dokter yang merawat Ibu telah memvonis bila kondisi ibuku memang sulit tertolong. Masalahnya Ibu telah dinyatakan bahwa kanker yang di deritanya telah pada tingkat Stadium III. Ibu sebenarnya sudah 2 bulan lebih menjalani terapi dengan sinar x di salah satu Rumah sakit negeri di Semarang. Dari Sebelumnya selama Satu Minggu Lebih menjalani Rawat Inap di Rumah sakit Negari di Jepara. Karena alasan Alat-alat yang ada di Rumah Sakit daerah Jepara tidak Komplit maka Ibu di rujuk ke Rumah Sakit Di Semarang.Dalam masa-masa perawatan di Rumah Sakit di Semarang inilah saat-saat yang paling membuatku teringat sampai sekarang. Tiap aku pulang ke Semarang (Rumah sakit), saat aku menunggui dan merawat ibu ini aku
selalu teringat akan tiap kenakalan yang selalu aku perbuat terhadap beliau. Padahal Selama aku kecil sampai dewasa aku selalu merepotkannya. Minta ini, minta itu dan harus selalu harus di turuti….bila tidak ngambek…. Di saat menunggui ini pernah Suatu saat pas jam jadwal untuk terapi sinar X (aku ingat jadwal terapi 1 minggu sekali) aku mengantar ibu ke bagian radiologi dengan mendorong kereta roda dua. Dalam perjalanan ibu bilang kepadaku bila kalau akhirnya toh beliau meninggal jangan sampai sampai lupa tetap ikut menjaga adik-adik. aku bilang pada Ibu saat itu..jangan pikir yang macam-macam bu…..Tiap 2 minggu sekali kadang 1 minggu aku pulang Ke Semarang guna menunggui Ibu Di Rumah Sakit sedangkan adikku yang pertama terus merawat dan menunggui ibu sedangkan berapa hari sekali ayah menjenguk ibu. Memang ayah saat itu masih bekerja di salah satu Bank Daerah di Jepara. Jadi tidak bisa
meninggalkan tugas-tugasnya. Padahal Sebenarnya ayahku adalah pensiunan purnawirawan TNI. Karena tidak betah mengagnggur di rumah maka melamar kerja lagi. Adikku ke tiga-tiganya adalah perempuan. Adikku yang pertama dengan sepenuh hati menunggui ibuku setiap hari. Jadi dia meninggalkan jadwal kuliahnya. Dua tiga hari aku di Rumah sakit..setelah itu aku langsung balik lagi…tanpa pulang ke Jepara.
Pukul 06.30 an Persiapan di rumah sudah siap ayahku udah siap dengan perasaannya…..entah bagaimana, tapi dari aura yang aku liat beliau sangat cerah sekali. Rombongan berangkat dengan navigator (petunjuk jalan) ayah dan teman ayahku. Sedangkan aku sendiri drivernya. Dalam rencana di rumah sudah ada yang menyediakan makan dan snack guna menyambut mempelai (ibu baru) dan rombongan bila nanti tiba di rumah.
Alhamdulillah perjalanan lancar sampai tujuan tanpa halangan sedikitpun. Sampai di rumah calaon ibu ini aku dan rombongan di sambut dengan ramah oleh keluarga ibu. Jangan di bayangkan bila pernikahan ini diadakan dengan acara yang ramai dan meriah seperti halnya pernikahan layaknya pasangan muda yang baru menikah. Yang ada trataknya….ada panggung hiburannya….banyak para tamu undangan yang hadir…dan banyak-banyak lagi yang lain. Tapi masalah snack dan makan tentunya sama dengan layaknya tamu yang di undang. Makanan udah terhidang siap untuk di santap aku dan rombongan. Di rumah calon ibu selain keluarga dari beliau telah hadir pula bapak modin. Sedangkan bapak naib (dari KUA) belum hadir. Karena waktu aku dan rombongan tiba jam belum menunjukkan pukul 08 tapi masih pukul 07,40
wib-an. Calon ibu langsung di perkenalkan kepada ku dan anak-anak ayah serta rombongan oleh teman ayahku.
Bukan tanpa alasan kenapa teman ayahku ini memperkenalkan calon ibu kepadaku dan rombongan. Karena Teman ayahku inilah yang menjodohkan ayah dengan calon ibu. Teman ayahku sebenarnya sudah tidak asing lagi bagiku dan keluarga. Sebab teman ayah selama ini sebelum ibu meninggal sampai setelah meninggal sering bersilaturrahmi dengan keluarga. Aku tau pun sejak aku masih sekolah. Karena sebenarnya teman ayah ini adalah teman sama-sama saat ayah masih aktif di TNI. Dan kebetulan yang di jodohkan dengan ayah oleh teman ayah adalah masih ada hubungan kerabat. Yaitu calon ibuku ini adalah adik ipar dari teman ayah. Secara jelas teman ayah ini punya adik laki-laki (pensiunan Guru) menikah dengan kakak calon ibu. Calon ibuku ini juga telah menjadi janda di tinggal oleh suaminya sejak 2006.
Sebenarnya aku dan keluarga sudah sejak lama menyarankan kepada ayah untuk menikah dari dulu. Alhamdulliah akhirnya ayah mau menikah lagi……walaupun lewat jalur perjodohan. Karena menurut aku ayah masih mampu secara lahir dan batin. Dari segi finansialpun ayah seorang pesiunan sedangkan secara batin secara umur ayah berumur 59 th…masih sehat kan? Apalagi dari segi kesehatan beliau tidak pernah sakit-sakitan sampai di rawat di Rumaha Sakit….wallahualam…..
Aku sampai di rumah calon ibu langsung mengambil kamera guna mengabadikan moment yang bersejarah ini. Oh ya dari kacamataku ada kejadian pas ijab khobul yang menurutku lumayan lucu…. Pas menyatakan mas kawin ayah menyebutkan dengan mas kawin sejumlah uang. Pak Naib dan pak Modin menyuruh kalau uang mas kawin harus di serahkan
sekarang juga di hadapan yang meyaksikan (memang syaratnya). Dengan kata-kata “ ya di serahkan sekarang jangan besuk-besuk nanti lupa…”Nah ayah kan menyerahkan berupa amplop maka modin menyketuk “ya di buka dong amplopnya….nanti uang mas kawinnya kurang kita tidak tau…..” gerrr………….kita semua tertawa….aku pun berfikir….wah tua-tua di kerjain nich…….he…he…….Ada lagi yang menyletuk…..”nanti jangan diminta lagi ya uang nya buat belanja….”
Yang sudah menikah pasti sudah tau gimana pas acara ijab khobul itu….ada wali ada calon mempelai ada mas kawin ….aku sendiri yang sudah menikah sampai-sampai melihat ijab khobul ini tertegun dalam hati…..wah kayak anak muda aja ya……padahal yang muda-muda yang sudah saatnya menikah, begini aja tidak berani….mau nunggu apa hai anak muda??????Kiamat udah dekat lho…….
Setelah selesai acara ijab acara di lanjutkan ramah tamah. Dimana dari pihak ibu (aku sebut ibu bukan calo ibu karena udah sah jadi istri ayah) ada sedikit guyonan dari kakak ibu.. Beliau bilang kalau ibu dari tadi malam belum tidur karena nerveus kalau mau nikah…..gerr….ibu dengan muka sedikit merah menanggapi guyonan kakaknya…”Iya aku nggak bisa tidur soalnya mempersiapkan masakan untuk hari ini, makanya nggak bisa tidur…” He…he….ternyata para orang tua ada juga selera humornya.
Habis ramah tamah aku dan rombongan akhirnya pamit pulang….ibu dan rombongan ikut. Istilahnya mengantarkan pengantin putri ke rumah pengantin Putra. Pukul 09.30 an kita berangkat dari Rumah ibu. Oh ya rumah ibu dekat dengan Rumah Sakit Kelet. Kurang lebih jaraknya sekitar 600 m. Tepatnya di belakang Gereja Kelet. Jadi menurutku masih wilayah kotanya.
Tanpa halangan sekitar pukul 10.15an wib aku dan rombongan pengantin (ayah dan ibu) sampai rumah. Di rumah hidangan ala kadarnya sudah di persiapkan. Sedangkan tetangga samping rumah kanan, kiri dan depan sudah aku undang satu hari sebelumnya. Guna menjadi saksi bila ayah menikah…ya memang dengan hidangan ala kadarnya….Yang penting niatnya…bukan wahnya kan….
Karena hari ini hari Jum’at maka pukul 11. 20an acara sudah selesai.Karena Bagi kaum laki-laki ada kewajiban menunaikan Sholat Jum;at. Alhamdulillah tanpa hambatan apapun Pernikahan ayah yang ke 2 telah berjalan dengan lancar tanpa kurang suatu apa pun….semoga pernikahan ini langgeng sampai kekek dan nenek (walaupun sebenarnya ayah dan ibu sudah punya cucu..).
inilah foto-fotonya:

Jepara 24 Juni 20011
Anak ayah, tole (sebutan ayah kepadaku)