Monday 15 October 2012

AYAH NIKAH (LAGI)







AYAHKU MENIKAH (LAGI)
Air dingin membasahi tubuhku….byur…byur…byur….badan terasa segar….memang aku sengaja bangun pagi-pagi dan langsung mandi…habis mandi aku mengambil air wudlu..sebelum sholat subuh aku sempatkan meliat jam didinding rumahku…jam dinding menunjukkan pukul 04.50 wib….Sengaja aku bangun pagi karena rencana hari ada acara yang sangat penting…..Ayahku mau menikah lagi….
Jangan berpikir macam-macam dulu….ayahku bukan mau berpoligami (walaupun di syariat agama di perbolehkan). Ayahku sudah menyandang status duda sejak tahun 2003 tepatnya bulan april 2003. Yaitu setelah meninggalnya Almarhum ibu tercintaku di karenakan penyakit Kanker Kandungan atau kanker rahim.
Aku bangun pagi karena rencananya acara Ijab Khobul rencana pukul 08.00 wib. Yang mana bertempat di mempelai Putri (calon ibuku) yaitu di Kecamatan Kelet. Kecamatan Kelet kurang lebih berjarak 50 km dari Jepara atau memerlukan waktu tempuk kurang lebih Satu setengah Jam (dengan catatan tidak terjebak macet dan lain-lain). Rencana jam 5 pagi ini aku mau meluncur ke rumah temanku untuk mengambil kendaraan carteran yang sehari sebelumnya telah aku sewa. Karena aku dan keluarga berencana robongan ke tempat mempelai Putri. Jadi aku dan keluarga menjadwalkan kalau berangkat dari rumah sekitar pukul 06.00 wib.
Aku jadi teringat kala ibuku meninggal. Ibu meninggalkanku dan keluarga di saat ke tiga adikku masih sekolah dan kuliah. Adikku yang pertama masih semester 2 tepatnya di fakultas Hukum sedangkan adik ke dua dan ke tigaku masih sekolah dasar kelas 6 dan kelas 5.
Sedangkan aku sendiri saat itu tinggal menunggu wisuda sarjana Strata satu (S1). Yang rencana akan dilaksanakan bulan Mei. Sebenarnya tanpa mendahului taktdir dari Yang Maha Kuasa, Dokter yang merawat Ibu telah memvonis bila kondisi ibuku memang sulit tertolong. Masalahnya Ibu telah dinyatakan bahwa kanker yang di deritanya telah pada tingkat Stadium III. Ibu sebenarnya sudah 2 bulan lebih menjalani terapi dengan sinar x di salah satu Rumah sakit negeri di Semarang. Dari Sebelumnya selama Satu Minggu Lebih menjalani Rawat Inap di Rumah sakit Negari di Jepara. Karena alasan Alat-alat yang ada di Rumah Sakit daerah Jepara tidak Komplit maka Ibu di rujuk ke Rumah Sakit Di Semarang.Dalam masa-masa perawatan di Rumah Sakit di Semarang inilah saat-saat yang paling membuatku teringat sampai sekarang. Tiap aku pulang ke Semarang (Rumah sakit), saat aku menunggui dan merawat ibu ini aku
selalu teringat akan tiap kenakalan yang selalu aku perbuat terhadap beliau. Padahal Selama aku kecil sampai dewasa aku selalu merepotkannya. Minta ini, minta itu dan harus selalu harus di turuti….bila tidak ngambek…. Di saat menunggui ini pernah Suatu saat pas jam jadwal untuk terapi sinar X (aku ingat jadwal terapi 1 minggu sekali) aku mengantar ibu ke bagian radiologi dengan mendorong kereta roda dua. Dalam perjalanan ibu bilang kepadaku bila kalau akhirnya toh beliau meninggal jangan sampai sampai lupa tetap ikut menjaga adik-adik. aku bilang pada Ibu saat itu..jangan pikir yang macam-macam bu…..Tiap 2 minggu sekali kadang 1 minggu aku pulang Ke Semarang guna menunggui Ibu Di Rumah Sakit sedangkan adikku yang pertama terus merawat dan menunggui ibu sedangkan berapa hari sekali ayah menjenguk ibu. Memang ayah saat itu masih bekerja di salah satu Bank Daerah di Jepara. Jadi tidak bisa
meninggalkan tugas-tugasnya. Padahal Sebenarnya ayahku adalah pensiunan purnawirawan TNI. Karena tidak betah mengagnggur di rumah maka melamar kerja lagi. Adikku ke tiga-tiganya adalah perempuan. Adikku yang pertama dengan sepenuh hati menunggui ibuku setiap hari. Jadi dia meninggalkan jadwal kuliahnya. Dua tiga hari aku di Rumah sakit..setelah itu aku langsung balik lagi…tanpa pulang ke Jepara.
Pukul 06.30 an Persiapan di rumah sudah siap ayahku udah siap dengan perasaannya…..entah bagaimana, tapi dari aura yang aku liat beliau sangat cerah sekali. Rombongan berangkat dengan navigator (petunjuk jalan) ayah dan teman ayahku. Sedangkan aku sendiri drivernya. Dalam rencana di rumah sudah ada yang menyediakan makan dan snack guna menyambut mempelai (ibu baru) dan rombongan bila nanti tiba di rumah.
Alhamdulillah perjalanan lancar sampai tujuan tanpa halangan sedikitpun. Sampai di rumah calaon ibu ini aku dan rombongan di sambut dengan ramah oleh keluarga ibu. Jangan di bayangkan bila pernikahan ini diadakan dengan acara yang ramai dan meriah seperti halnya pernikahan layaknya pasangan muda yang baru menikah. Yang ada trataknya….ada panggung hiburannya….banyak para tamu undangan yang hadir…dan banyak-banyak lagi yang lain. Tapi masalah snack dan makan tentunya sama dengan layaknya tamu yang di undang. Makanan udah terhidang siap untuk di santap aku dan rombongan. Di rumah calon ibu selain keluarga dari beliau telah hadir pula bapak modin. Sedangkan bapak naib (dari KUA) belum hadir. Karena waktu aku dan rombongan tiba jam belum menunjukkan pukul 08 tapi masih pukul 07,40
wib-an. Calon ibu langsung di perkenalkan kepada ku dan anak-anak ayah serta rombongan oleh teman ayahku.
Bukan tanpa alasan kenapa teman ayahku ini memperkenalkan calon ibu kepadaku dan rombongan. Karena Teman ayahku inilah yang menjodohkan ayah dengan calon ibu. Teman ayahku sebenarnya sudah tidak asing lagi bagiku dan keluarga. Sebab teman ayah selama ini sebelum ibu meninggal sampai setelah meninggal sering bersilaturrahmi dengan keluarga. Aku tau pun sejak aku masih sekolah. Karena sebenarnya teman ayah ini adalah teman sama-sama saat ayah masih aktif di TNI. Dan kebetulan yang di jodohkan dengan ayah oleh teman ayah adalah masih ada hubungan kerabat. Yaitu calon ibuku ini adalah adik ipar dari teman ayah. Secara jelas teman ayah ini punya adik laki-laki (pensiunan Guru) menikah dengan kakak calon ibu. Calon ibuku ini juga telah menjadi janda di tinggal oleh suaminya sejak 2006.
Sebenarnya aku dan keluarga sudah sejak lama menyarankan kepada ayah untuk menikah dari dulu. Alhamdulliah akhirnya ayah mau menikah lagi……walaupun lewat jalur perjodohan. Karena menurut aku ayah masih mampu secara lahir dan batin. Dari segi finansialpun ayah seorang pesiunan sedangkan secara batin secara umur ayah berumur 59 th…masih sehat kan? Apalagi dari segi kesehatan beliau tidak pernah sakit-sakitan sampai di rawat di Rumaha Sakit….wallahualam…..
Aku sampai di rumah calon ibu langsung mengambil kamera guna mengabadikan moment yang bersejarah ini. Oh ya dari kacamataku ada kejadian pas ijab khobul yang menurutku lumayan lucu…. Pas menyatakan mas kawin ayah menyebutkan dengan mas kawin sejumlah uang. Pak Naib dan pak Modin menyuruh kalau uang mas kawin harus di serahkan
sekarang juga di hadapan yang meyaksikan (memang syaratnya). Dengan kata-kata “ ya di serahkan sekarang jangan besuk-besuk nanti lupa…”Nah ayah kan menyerahkan berupa amplop maka modin menyketuk “ya di buka dong amplopnya….nanti uang mas kawinnya kurang kita tidak tau…..” gerrr………….kita semua tertawa….aku pun berfikir….wah tua-tua di kerjain nich…….he…he…….Ada lagi yang menyletuk…..”nanti jangan diminta lagi ya uang nya buat belanja….”
Yang sudah menikah pasti sudah tau gimana pas acara ijab khobul itu….ada wali ada calon mempelai ada mas kawin ….aku sendiri yang sudah menikah sampai-sampai melihat ijab khobul ini tertegun dalam hati…..wah kayak anak muda aja ya……padahal yang muda-muda yang sudah saatnya menikah, begini aja tidak berani….mau nunggu apa hai anak muda??????Kiamat udah dekat lho…….
Setelah selesai acara ijab acara di lanjutkan ramah tamah. Dimana dari pihak ibu (aku sebut ibu bukan calo ibu karena udah sah jadi istri ayah) ada sedikit guyonan dari kakak ibu.. Beliau bilang kalau ibu dari tadi malam belum tidur karena nerveus kalau mau nikah…..gerr….ibu dengan muka sedikit merah menanggapi guyonan kakaknya…”Iya aku nggak bisa tidur soalnya mempersiapkan masakan untuk hari ini, makanya nggak bisa tidur…” He…he….ternyata para orang tua ada juga selera humornya.
Habis ramah tamah aku dan rombongan akhirnya pamit pulang….ibu dan rombongan ikut. Istilahnya mengantarkan pengantin putri ke rumah pengantin Putra. Pukul 09.30 an kita berangkat dari Rumah ibu. Oh ya rumah ibu dekat dengan Rumah Sakit Kelet. Kurang lebih jaraknya sekitar 600 m. Tepatnya di belakang Gereja Kelet. Jadi menurutku masih wilayah kotanya.
Tanpa halangan sekitar pukul 10.15an wib aku dan rombongan pengantin (ayah dan ibu) sampai rumah. Di rumah hidangan ala kadarnya sudah di persiapkan. Sedangkan tetangga samping rumah kanan, kiri dan depan sudah aku undang satu hari sebelumnya. Guna menjadi saksi bila ayah menikah…ya memang dengan hidangan ala kadarnya….Yang penting niatnya…bukan wahnya kan….
Karena hari ini hari Jum’at maka pukul 11. 20an acara sudah selesai.Karena Bagi kaum laki-laki ada kewajiban menunaikan Sholat Jum;at. Alhamdulillah tanpa hambatan apapun Pernikahan ayah yang ke 2 telah berjalan dengan lancar tanpa kurang suatu apa pun….semoga pernikahan ini langgeng sampai kekek dan nenek (walaupun sebenarnya ayah dan ibu sudah punya cucu..).
inilah foto-fotonya:

Jepara 24 Juni 20011
Anak ayah, tole (sebutan ayah kepadaku)

No comments:

Post a Comment