Tuesday 29 September 2009

Mudik Lebaran 2009





MUDIK 2009

Jepara – Kediri

Selamat pagi……cerita kali ini mengenai catatan perjalanan keluarga kami pulang kampung saat Lebaran 2009 atau orang biasa menyebut MUDIk saat musim Lebaran tiba. Catatan perjalanan kita, tepatanya tanggal 18 september 2009 (soalnya dalam gambar foto keterangan tanggal salah-karena saya lupa ngeset tanggalnya).

Saya sebutkan pulang kampung karena rumah mertua saya berada di desa, sedangkan rumah orang tua saya boleh di bilang berada di daerah kota. Walaupun sebenarnya secara administratif Kota Kediri (asal Isti saya) lebih besar daripada Kota Jepara (asal saya).

Pagi Pukul 05.00 Wib Kita (saya dan istri saya) sudah persiapan berangkat.Persiapan telah kita lakukan mulai Pukul 02. 30 Wib. Sekalian kita makan Sahur (Puasa). Karena bulan ini merupakan bulan Ramadlan. Anak kita (Fahri) tidak bersama kita karena sudah kita antarkan dulu 2 minggu sebelumnya ke Kediri. Rencana kita mudik mengunakan kendaraan roda dua. Dengan pertimbangan selain untuk menghindari kemacetan kita juga merencanakan bila balik nanti akan transit ke rumah teman-teman dan saudara kami, dimana rute perjalanan kita lalui.

Rute yang akan kami lalui adalah Jalur Selatan. Dimana Jalur Selatan ini rutenya adalah : Start Jepara – Demak – Semarang – Salatiga – Boyolali – Solo – Sragen – Ngawi – Madiun – Nganjuk – Kertosono - Kediri. Rute ini berjarak kurang lebih 350 km (Bisa lihat di content saya sebelumnya - Peta Mudik-). Biasanya Rute ini saya tempuh selama 7- 8 jam naik sepeda motor (ini pernah saya lakukan pada waktu masih pendekatan dengan istri) sedang bila naik angkutan Umum (Bus) perjalanan ditempuh selama 8.5 – 10 jam.

Setelah Persiapan semua selesai kita action dulu di depan rumah. Ini hasilnya…

Karena kita cuma dapat ambil gambar satu orang maka kita kemudian kita minta bantuan teman kita untuk mengambil gambar kita berdua.Dimana rumah teman kita kebetulan

tidak jauh dari rumah kita. Ini hasil gambarnya di depan rumah teman kita…


Nah setelah mendokumentasikan gambar kit

a langsung berangkat. Kurang lebih 17 km perjalanan (te

patnya daerah Kecamatan kalinyamatan- Gotri) kita berhenti untuk transit mampir ke rumah teman saya yang baru pulang dari Malang – Jawa Timur (

dia sekarang berdomisi

li di Malang - karena istrinya asal Malang dan usahanya di Malang). Setelah melepas rindu….he..he… kita ambil dokumentasi di depan rumahnya….ini gambarnya


Istriku, Saya dan alex

Saya, alex dan istrinya (Pipit)

Teman saya ini (alex namanya) sekarang sudah jadi Pengusaha sukses. Dia membuka usaha

Souvenir di daerah Wisata Jatim Park I Malang. Dia salah satu teman saya yang

mengajari berwirausaha pada waktu kami kuliah dulu di Malang.Dia Juga teman sekegiatan Pramuka di SMA. Di Kampus juga teman Pramuka serta teman satu kamar di KOS. Dia sekarang sudah punya anak 1 laki-laki berumur 10 Bulan (selisih 6 bulan dengan Fahri anak saya - Fahri umu

r 14 bulan).

Dari rumah temanku Alex pukul 06.05 Wib kita lanjutkan perjalan. Cu

aca cerah keliatannya….panas matahari sudah mulai merekah menyinari jalan yang akan kita lalui..

Masuk wilayah Trengguli – Demak (Jalur Utara) jalan sudah mulai padat. Ternyata sudah banyak kendaraan yang akan mudik…Kurang lebih pukul 09.00 Wib kita berhenti di Semarang (tepatnya di Gunung Putih- Tugu Tabanas). Kita istirahat sambil menikmati indahnya kota Semarang di liat dari atas gunung. Tanpa basa-basi lagi kita juga ambil gambar lagi…ini gambarnya…


Setengah jam kita beristirahat..Pukul 09.30 Wib kita lanjutkan perjalanan kembali. Sampai daerah Salatiga jalan mulai merambat, tepatnya di daerah Rawa Pening.Karena itu kendaraan dari ar

ah Semarang di arahkan lewat jalur Alternatif sebelum masuk kota Salatiga oleh Aparat kepolisian…ini gambar yang dapat kita ambil..


Memasuki wilayah Kabupaten Boyolali kita transit di POM BENSIN un

tuk buang air kecil.Tepatnya Pukul 11.17 Wib. Seperti biasa ini actionnya..


Pukul 11.40 an Kita memasuki Wilayah Solo. Arus mudik juga kita dokumentasikan. Tepatnya di depan Terminal Lama SURAKARTA. Cukup padat arus lalu lintasnya

….


Untuk menghilangkan kepenatan kita sejenak,kita kemudian transit di kota Solo. Sekalian liat-liat buku di Gramedia. Tepatnya Di Solo Square.Soalnya aku lumayan suka baca buku. Untuk mendokumentasikannya aku action di depan Toko Gramedia…..he..he….ngak papa dibilang orang desa (Foto depan Toko)

…Action….

Setelah kurang lebih 1.5 jam kita putar-putar di Gramedia kita kemudian mencari Musholla di sekitar Solo Square, karena waktu sudah menunjukkan pukul 14.00 Wib.

Perjalanan kemudian kita lanjutkan. Sepanjang perjalanan memang sudah banya

k kendaraan berlalu lalang. Setelah melewati Kota Sragen dan mau memasuki Kota Ngaw

i kita berhenti sejenak untuk mendokumentasikan Gambar gapura perbatasan Propinsi Jawa Tengah dengan Propensi Jawa Timur. Memang Perbatasan Jawa Tengan dengan Jawa Timur di jalur Selatan ini terletak Di Kota Sragen da

n kota Ngawi. Sedangkan di Jalur Utara perbatasan terletak antara kota Rembang dan Tuban ( Peta Jalur Mudik).Nah ini gambarnya…

Kemudian perjalanan kita teruskan lagi. Oh ya rata-rata kecepatan kendaraan saya sekitar 50-60 km/jam.Tidak begitu kencang memang…soalnya arus lalu linta lumayan padat. I

ni beda dengan biasanya, Dua (2) tahun ini biasanya saya bila ke rumah mertua sendirian tanpa istri (sebelumnya istri masih beda domisili-kerja di Jombang) kecepatan kendaraan rata-rata 80-90 km/jam. Di Daerah Mantingan–Wilayah Ngawi kita sempatkan Istirahat sebentar di Pos Mudik Mie Sedap. Karena memenag di daerah Mantingan ini masih berupa

Hutan Jati Milik Perhutani. Jadi lumayan teduh temmpatnya. Karena memang Kita Puasa jadi tidak beli Mienya….Cuma numpang istirahat aja..Ini ada gambarnya….




Kurang lebih 15 menit kita kemudian kita lanjutkan perjalanan. Dari data yang saya punyai (sebelum berangkat saya memang sempat membuka internet di Kantor untuk mencari Pos Mud

ik Yamaha- karena biasanya di Pos Mudik itu ada fasilitas-fasilitas yang sangat membantu kita dalam perjaanan) bahwa Pos Mudik Yamaha berada di daerah Madiun. Karena itu tujuan saya mau berhenti di Pos Mudik Yamaha itu. Walaupun sebelum berangkat Motor sudah saya servis tapi saya tetap ingin mengecek kendaraan saat di jalan. Ternyata Pos Mudik Yamaha berada di daerah Ngawi…ini kita ketahui di perjalanan…karena tiap Pos-Pos Mudik biasanya di sepanjang jalan di pasangi spanduk-sepanduk

. Yang biasanya sebelum mendekati Pos tersebut diberikan tanda-tanda, yaitu kalau misal kurang 500 m…trus kurang 400m ..begitu seterusnya sampai kurang 100m dan akhirnya Pas Pos Mudik itu. Jadi para pengendara tidak sampai bingung mencari Pos yang ingin di tujunya. Sebenarnya banyak sekali Pos-Pos mudik di sepanjang Jalur Selatan ini yaitu seperti Pos Indosat, Pos Honda, Pos Telkomsel, Pos Mie Sedap, Pos PLN, Pos Polisi dan masih banyak lagi Pos-Pos Mudik. Kebetulan Saya Men

cari Pos Mudik Yamaha karena kendaraan yang saya kendarai adalah Produksi Yamaha.

Di Pos Mudik Yamaha kita berhenti sejenak untuk servis klakson dan rem motor. Di Pos ini kita disediakan Pop Mie dan Teh botol NU. Selain itu juga di kasih peta mudik

dari telkomsel dan buku panduan Telkomsel yang berisi salah satunya sms lebaran. Setelah semua beres kita melanjutkan perjalanan kembali. Akirnya sampai Madiun tepatnya di Pom bensin (saya

lupa tepatnya) kita berhenti untuk Sholat Ashar. Karena waktu sudah menunjukkan Pukul 16.10 Wib. Nah di situ kita ambil gambar lagi…..nah pas mau ambil gambar kita ba

ru ingat, kenapa tadi pas di Pos Yamaha kok malah nggak ambil gambar??Yah...namanya juga lupa…saya bilang ma istri kalau ini lupa nggak papa asal kalau balik nanti kita mampir lagi dan jangan lup

a mengingatkan untuk ambil gambar…Istriku bilang OKe…. Nah ini Gambar yang kita ambil di Pom Bensin Madiun sebelum Sholat Ashar….Oh ya gambar ini saya ambil bukan gambar foto kita tapi orang-orang teman senasip yang sedang mudik, yang juga sedang melepas penat di jalan.

Setelah selesai Sholat kita langsung bergegas untuk melanjutkan perjalanan kembali..karena memang kita ingin segera sampai ke tujuan (kota Kediri) agar segara dapat bertemu buah hati kita

(fahrudin) yang sudah dua minggu ini liburan (he..he..yang benar karena kakek dan nenek kangen ma fahri- cucu pertamanya-makanya kita antar 2 minggu sebelum lebaran ke sana dan setelah lebaran kita ambil).


Sampai Di palang Pintu kereta Carubnan Madiun kita berhenti, karena kebetulan kereta mau lewat…Karena itu saya gunakan kesempatan untuk ambil moment ini..yaitu kondisi

saat para pemudik ini bergerombol di depan palang pintu,serta saat kereta Api lewat. Ini gambarya…


Setelah kereta lewat kita langsung tanc

ap gas kendaraan kita. Soalnya jalan mulai Caruban –Nganjuk- Kertosono lumayan lebar.jadi kita bisa sedikit menambah kecepatan laju kendaraan. Dari 50-60km/jam menjadi rata-rata 60-65km/jam.

Memasuki wilayah kota Nganjuk perjalanan kita lumayan berat, soalnya angina sangat kencang sekali. Karena beberapa kali saya merasa kendaraan bila diterpa angin tersasa goyang. Memang jalur Nganjuk ke Kertosono ini melewati daerah persawahan yang luas. Jadi saya rasa ini memang berpengaruh sekali dengan angin yang kencang ini karena angin ini lajunya tidak ada yang menghalangi.

Pukul 17.10 Wib akhirnya kita sampai di Kertosono. Kertosono ini masuk wilayah Kabupaten Nganjuk. Dimana Kertosono ini ada namanya pertigaan yang dinamakan BRAAN. Yaitu Pertigaan yang memisahkan jalur yang menuju Surabaya (yang melewati Jombang, Mojokerto) dan jalur yang menuju Kediri dan sekitarnya (Tulung Agung, Trenggalek, Blitar) Bisa di lihat di Peta Mudik. Dari Braan Ini kita belok ke kanan (jalur yang menuju Kediri). dari Braan ini Kira-kira perjalanan masih menempuh jarak kurang lebih 22 km lagi untuk sampai di Desa tempat kelahiran istri (Dsa Padangan Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri). Laju kendaraan saya kurangi menjadi rata-rata 50 km/jam.karena jalur ini lumayan padat. Perjalanan 10 km kemudian kita sudah sampai di PerEmpatan Papar. Dari PerEmpatan ini kita belok ke kiri, jurusan yang mengarah Kota kecamatan Pare (Masuk wilayah kabupaten Kediri). sedang kalau kita Lurus jalan mengarah Kota kediri dan kota Tulung Agung.

Kurang Lebih 10 Menit atau kira-kira 10 km jaraknya dari papar akhirnya kita sampai perempatan lagi, dimana Perempatan ini dinamakan BOGO. Bila Lurus kita dapat menuju Pare, sedang belok Kiri menuju Kota Jombang (jalur alternative), kalau belok kanan kita menuju Kota Kediri (jalur alternative). Kita belok ke kanan karena Desa Padangan kurang lebih 2 km dari Perempatan BOGO. “Wah…..akhrnya bisa cepat-cepat melepas rindu dengan buah hati (begitu perasaan yang ada di pikiran ini-entah apa yang dirasakan istriku saat ini, mungkin sama bahkan mungkin lebih lagi)”.Desa Padangan memenag terletak di jalur alternative Kediri – Jombang. Bisa dikatakan lebih dekat jarak Kediri – Jombang bila lewat jalur ini dibandingkan degan jalur yang biasa dilewati trayek angkutan umum Kediri Jombang. Saya memang belum pernah mengukur jaraknya (Biasanya bila saya berpergian naik kendaraan sendiri-roda dua- dari tempat asal ke tujuan sebelum berangkat Speedometer saya Star 0) tapi saya sudah pernah melaluinya pada saat istri saya kerja di Jombang.

Akhirnya…Pukul 17.35 Wib kita sampai di Rumah kakek Nenek fahri. Wah kebetulan pas kita sampai Fahri (anak kita) baru aja pulang dari main sama tantenya (adik istriku). Dau Ekspresi Fahri waktu lihat kita datang?? Fahri seperti anak yang bingung (menurut kita) dia liat kita bergantian….saya….istri…saya…istri… Sampai saat kita melepas Helm baru dia tersenyum dan minta di gendong istri saya (Uminya). Saat itu Fahri di gendong tantenya pas kita datang.Tanpa masuk rumah dulu kita langsung aja minta di fotokan ma Fahri (karena saking kangennya) …ini hasilnya…



Nah setelah itu baru kita masuk rumah dan salaman dengan orang tua kita (kakek dan neneknya Fahri)..dan tidak lama kemudian Bedug Magrib terdengar….ALHAMDULILLAH akhirnya buka juga serta selamat sampai tujuan…….

Begitu sedikit cerita mudik dari keluarga kecil kami…bukan punya tujuan pamer atau apa tapi kami berusaha agar setiap moment dalam hidup ini bisa kita catat dan buat cerita kita dikemudian hari……..

Untuk cerita Balik Mudik Inshaallah akan Kita ceritakan juga, bila masih ada waktu dan umur panjang….



Padangan, Pagu Kebupaten Kediri 19 September 2009

Kilometer Speedometer menunjukkan 372 km

No comments:

Post a Comment