Monday 29 December 2008

KANDUNGAN GIZI PADA ASI

KANDUNGAN GIZI PADA ASI



Kita sebagai orang tua hanya tahu bahwa ASI adalah makanan yang kaya gizi bagi bayi, tetapi tidak pernah tahu seberapa banyak kandungan gizi yang terdapat didalamnya terutama sekali air susu pertama setelah ibu melahirkan. Yaitu yang di sebut colustrom.

Culostrum adalah zat yang dihasilkan oleh ibu yang akan melahirkan,gunanya adalah meningkatkan kekebalan tubuh pada bayi secara signifikan ketika berada di udara terbuka yang tidak steril.

Pada Culostrum banyak mengandung protein sekitar 16 %, imunoglobin A (Ig A), laktoferin dan sel-sel darah putih, yang kesemuanya sangat penting bagi pertumbuhan bayi terhadap serangan penyakit (infeksi), lebih banyak mengandung vitamin A dan mineral-mineral seperti seng (Zn) dan natrium (Na), serta lebih sedikit mengandung lemak dan laktosa.

Perbandingan kandungan komposisi antara ASI dan Susu Sapi :

Perbandingan komposisi ASI dan Susu Sapi setiap 100 ml

Komposisi

Satuan

ASI

Susu Sapi

Energi

Kkal

70

67

Air

g

89.7

90.2

protein

g

1.07

3.4

Rasio kasein : Whey

1 : 1.5

1 : 0.2

Lemak

g

4.2

3.9

Laktosa

g

7.4

4.9

Vitamin A (retional)

ug

60

31

Beta-karoten

ug

0

19

Vitamin D

ug

0.01

0.03

Larut dalam air

ug

0.80

0.15

Vitamin C

mg

3.8

1.5

Tiamin (Vit B1)

mg

0.02

0.04

Riboflamin (Vit B2)

mg

0.03

0.2

Niasin

mg

0.62

0.89

Vitamin B12

ug

0.01

0.31

Folasin (Asam Folat)

ug

5.2

5.2

Kalsium (Ca)

mg

35

124

Besi (Fe)

mg

0.08

0.05

Tembaga (Cu)

ug

39

21

Seng (Zn)

ug

295

361

Ket : Air Susu Sapi yang belum diolah, 100 ml =103 g ; 100g = 97 ml

Dikutip dari Dr. Ir. Deddy Muchtadi, MS “Gizi untuk Bayi”, 1993, hal.33.

Dalam tabel diatas diketahui bahwa Susu Sapi mengandung protein sekitar 3 kali lebih banyak daripada protein yang dikandung ASI. Sebagian besar protein tersebut adalah kasein dan sisanya adalah berupa protein “whey” yang larut. Bila bayi diberi susu sapi dimana kandungan kasein yang tinggi tersebut, maka dalam lambung akan membentuk gumpalan yang keras dan sulit dicerna serta diserap usus. Meskipun ASI tidak banyak mengandung protein, namun bagian protein “whey”-nya lebih banyak dan bisa dicerna serta di serap oleh usus bayi kerena gumpalan yang dibentuknya relatif lunak.

Sedikitnya setengah dari energi yang terdapat dalam ASI berasal dari lemak, yang lebih mudah dicerna dan diserap oleh bayi ketimbang lemak susu sapi, sebab ASI lebih banyak mengandung enzim pemecah lemak (lipase). Air susu yang pertama kali disebut susu awal ini hanya sedikit mengandung lemak sekitar 1-2 % dan terlihat encer, ini akan membantu bayi memuaskan rasa haus saat menyusu. Air susu berikutnya mengandung lebih banyak lemak, ini dibutuhkan untuk memberikan energi bagi bayi, sehingga penting bagi para ibu menyusui memperhatikan agar bayi memperoleh air susu ini.

Laktosa (gula susu) merupakan satu-satunya sumber karbohidrat yang terdapat dalam air susu murni. Laktosa yang dikandung ASI lebih banyak dibandingkan dengan susu sapi, yang merupakan tambahan dari fungsinya sebagai sumber energi. Laktosa di dalam usus sebagian akan diubah menjadi asam laktat, yang membantu mencegah pertumbuhan bakteri dan membantu penyerapan kalsium dan mineral-mineral lain.

Meskipun ASI lebih sedikit mengndung kalsium daripada susu sapi, tetapi karena mudah diserap maka jumlah ini sudah memenuhi kebutuhan bayi. Demikian pula dengan zat basi yang dikandung ASI dan susu sapi yang sedikit, tetapi sekitar 75 % dari zat ini dapat terserap oleh usus dibandingkan zat besi yang terdapat dalam makanan-makanan lain hanya mampu diserap sekitar 5 – 10 % saja.

Apabila ibu memperhatikan makanan-makanan yang dikonsumsi cukup memadai, maka semua vitamin yang dibutuhkan bayi selama 4-6 bulan pertama kehidupannya dapat diperolehnya melalui ASI. Hanya sedikit vitamin D dalam lemak susu, tetapi anak yang diberikan lebih banyak ASI cenderung terhindar dari polio (rickets). Jumlah vitamin A, tiamin, dan vitamin C sangat bergantung pada makanan yang dikonsumsi oleh ibu. Semakin banyak ibu mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang, semakin tinggi kadar kandungan zat-zat gizi dalam ASI.

Sumber: 1. Nano Sunartyo, Panduan Merawat Bayi Dan Balita, Diva Press, 2005

2. dr. maya & Wido, Mendidikdan Membesarkan Anak Usia Pra-Sekolah, prestasi Pustaka, 2006

No comments:

Post a Comment