Friday 26 December 2008

KELAHIRAN BUAH HATI

KELAHIRAN BUAH HATI



Minggu ini adalah minggu ke -39 kehamilan dari istriku (menurut perhitungan-haid terakhir 30 agustus 2007). Hari ini adalah tepat 30 tahun umurku…..Kamis Tanggal 29 Mei 2008. hari ini seperti biasa aku bekerja.

Setelah istirahat siang aku menerima telepon dari Istriku kalau pagi tadi seperti biasa memeriksakan kehamilannya. Berdasarkan pengetahuan yang kita miliki bila kehamilan memasuki lebih dari 36 minggu maka pemeriksaan kehamilan rutin 1 minggu 1 kali. Dan pemeriksaan kali ini memang udah yang kedua kalinya periksa mingguan. Sebelum itu kita juga rutin pemeriksaan kehamilan yaitu 1 bulan sekali selama kehamilan 0 sampai 28 minggu. 2 minggu sekali usia kehamilan memasuki 28 sampai 36 minggu.

Pemeriksaan sebelumnya setiap kali kita periksakan alhamdulillah kondisi janin normal dan posisi juga normal. Tapi istriku dalan telepon bilang kalau pemeriksaan kali ini posisi janin melintang. Dalam telepon dia bilang kalau saran dari Bidan yang memeriksa sementara dianjurkan untuk merangkak guna mengembalikan posisi janin seperti semula. Karena masa-masa saat-saat mau melahirkan memang segala kemingkinan bisa terjadi. Karena berdasarkan prediksi hitungan kedokteran (umur janin) kalau kelahiran bayi diperkirakan tanggal 5 Juni 2008. Dari telepon itu aku dimintakan berdoa agar ngak ada masalah berkenanan dengan posisi janin.

Sebelumnya aku beritahukan bila aku berasal dari Kabupaten Jepara Provinsi Jawa tengah dan Istriku berasal dari Kabupaten Kediri Provinsi Jawa Timur. Kami bertemu dan berjodoh karena dipertemukan teman satu Kampus. Dimana aku kuliah di Malang (Kota Apel) Jawa Timur.Sedang Istriku Kuliah di Jombang (Kota santri) Jawa Timur. Dimana Malang dan Jombang 2,5 jam perjalanan.begitu pula Malang Kediri juga 2.5 jam perjalanan.

Saat usia kehamilan 8 bulan istriku aku titipkan di orang tuanya di Kediri sedangkan aku tetap di Jepara. Dikarenakan selain aku kerja (di Furniture) di rumah Jepara juga tidak ada seorang wanitapun yang dinggal di Jepara. Dikarenakan Ibuku udah meninggal 5 tahun yang lalu. Sedang adik-adikku udah berkelurga dan ikut suaminya. Sebenarnya masih ada adikku satu lagi tapi dia masih kuliah di Kota Semarang. Karena itu aku kawatir bila melahirkan di Jepara tidak ada yang membantu persalinan istriku.

Mulai siang itu sampai pulang kerja pikiranku berkecamuk. Kebetulan tiap malam Jumat aku ikut Pengajian (Yasinan). pengajian dimulai habis Magrib (18.30 WIB) selesai habis Isa’(19.30 WIB). Setelah acara pengajian aku memintakan doa dari surat al-Fatikhah kepada Kiai dan diikuti oleh Jama’ah, agar semua hal yang berkenaan dengan bayi dalam kandungan istriku tidak ada masalah.

Pulang Pengajian kurang lebih pukul 20.00 WIB aku dapat telpon dari istriku kalau mau di bawa ke Rumah Sakit karena udah tidak kuat lagi. Yang sebelumnya dapat rujukan dari Bidan Desa kalau melahirkan dengan operasi Ceasar. Aku sendiri bingung dapat kabar itu. Kemudian aku bilang sama istriku kalau mau bicara dengan Mertuaku. Telpon dikasihkan mertua. Aku bilang aja semua hal yang berhubungan dengan kelahiran bayi saya serahkan kepada beliau. Entah berhubungan dengan keputusan dilaksanakannya “Operasi Ceasar”. Pokoknya bagaimana baiknya. Mertuaku bilang kalau aku nggak usah kuatir, semua hal yang berhubungan dengan istri dan calon anakku (cucu beliau). Pokoknya berdoa dan segera menyusul ke Kediri.

Jam 20.15 WIB aku meng-email bosku memberikan laporan harian dan ijin untuk libur. Diamana saat itu Bosku sedang berada di Luar Negeri.( karena memang pemilik Perusahaan Furniture tempatku bekerja adalah orang asing-PMA). Dan kebanyakan perusahaan Furniture di Jepara adalah PMA.

Jam 20.45 WIB aku ke tempat teman satu kantor. Diamama kau menjelaskan kalau aku besuk ijin dan sekalian melimpahkan tugas. Karena tiap sabtu para karyawan pada menerima gaji.sedangkan kita yang mengabsen dan memberikan gaji tersebut.

Jam 22.00 WIB berangkat ke Kediri. Dan waktu itu pula aku di telepon adik iparku kalau istriku akhirnya mau dioprasi-aku bilang aja bagaimana baiknya menurut Ibu Mertuaku-. Karena udah malam aku minta tolong temanku untuk ngantar sampai Kudus. Disamping Bus dari Jepara udah tidak ada kalau malam juga untuk efisiensi waktu. Dimana jarak Jepara – Kudus 35 km.

Jam 22.30 WIB aku dapat telepon lagi dari adik iparku kalau akhirnya opersai selesai.dan “Alhamdulillah”…anak kita udah lahir dengan selamat. Laki-laki dengan Berat 3.2 kg dan Panjang 50 cm.

Masih dalam perjalanan Jepara – Kudus diatas motor (dibonceng temanku) aku me- sms teman-temanku kalau anakku lahir dengan selamat. Pada saat itu perasaanku tidak menentu. Aku ternyata udah jadi seorang AYAH (dalam hatiku)….dan berdasarkan saran temanku aku melakukan “SUJUD SYUKUR”. Tempat aku melakukan Sujud Syukur aku lakukan di musholla POM BENSIN MAYONG. Dimana Mayong adalah sebuah nama salah satu Kecamatan Di Jepara.

Jam 23.00 WIB aku sampai Kudus.tepatnya terminal Kudus.

Jam 00.00 WIB aku baru dapat bis jurusan semarang. Setelah aku naik baru akhirnya temanku pulang ke Jepara.

Perjalanan Jepara - Kediri memerlukan waktu kurang lebih 10 jam perjalanan. Dimana aku saat itu lewat jalur selatan yaitu Jepara – Kudus - Demak - Semarang – Boyolali- -Solo – Sragen – Ngawi - Madiun – Nganjuk – Kertosono - Kediri. aku memilih jalur selatan karena jalur Bus ini 24 jam. Ada jalur Pantura (Pantai Utara) yaitu Jepara – Kudus –Pati – Rembang - Tuban –Jombang - Kediri. Jalur Pantura ini biasanya memerlukan waktu 9 jam. Aku tidak lewat jalur ini karena jalur Tuban - Jombang kalau malam tidak ada.

Dalam perjalanan yang biasanya aku kalau pulang Kediri sering tidur di Bus. Saat itu entah karena ada perasaan senang campur heran aku tidak bisa tidur dalam Bis.

Sampai Kediri tepatanya Kecamatan Kayen Kidul. Desa Padangan waktu menunjukkan jam 08.00 WIB tanggal 30 Mei. Sampai di rumah aku di suruh makan dan mandi kemudian oleh Ayah Mertua aku di suruh menguburkan ARI-ARI anakku. Dimana dalam adat jawa ARI-ARI ini dimasukkan dalam tempat dari tanah liat (CEPUK) yang didalamnya di ikutkan selain alat-alat tulis, beras, benang tulisan arab lafal ADZAN dan IQOMAH dan lain-lain(aku sendiri udah lupa ada apa lagi isinya). Arti dari itu semuanya katanya biar anak nantinya mengerti tentang agama, cerdas dan mudah mencari nafkah. Dimana sebelum menguburkan aku harus mengumandangkan ADZAN dan IQOMAH. ADZAN dan IQOMAH adalah panggilan umat Islam untuk malalukan Ibadah (Sholat).

Jam 09.00 WIB aku diantar oleh adik iparku ke Rumah Sakit Bersalin di Pare (Salah satu Kecamatan di Kabupaten kediri).

Jam 09.30 WIB aku sampai ke Rumah Bersalin Kasih IBU Pare dimana sebelumnya aku ma adik iparku membeli perlengkapan untuk istri dan anakku.

Sampai di depan Ruangan aku memikirkan ……aku udah jadi ayah………….

Pintu aku Buka………ternyata Ibu Mertua dan keponakannya masih menunggui Istriku yang masih terbaring di tempat tidur…..tapi pandanganku sekilas mencari-cari….Dimana anakku………setelah aku bejabat tangan dengan Ibu mertua dan keponakan serta Istriku aku menanyakan anakku. Ibu mertua dan istriku mengatakan kalau anakku masih dalam perawatan di ruang perawatan….Alhamdulillah…..

Karena aku penasaran aku mengajak adik iparku untuk menunjukkan dimana ruang perawatan anak…dan dari ruang perawatan aku dapat melihat ada 6 bayi yang ada di sana.”Dimana ya yang anakku” begitu pikiranku saat itu.”Itu mas bayinya”. “Yang ada tanda lahir di kaki sebelah kiri yang berwarna Biru”. Begitu kata Adikku, tanpa di Tanya dia udah tau isi hatiku.

Aku Liat……aku perhatikan……..”alhamdulillah ya ALLAH, telah kau berikan anugrah terindah dalam hidupku, di hari ulang tahunku dengan selamat tanpa kurang satu apapun”……….”ini anakku tah?”. “aku udah jadi ayah..”. “Mirip siapa bayi ini ya?”….”Bisa apa nggak aku mendidiknya ya?”…..apakah ada yang kurang dengan jasmani anakku?”…Lahir sama denganku ….apa nantinya akan sama nakalnya dengan ayahnya (aku)?”Begitu perasaanku saat itu BERKECAMUK …………………………………………Anaku, buah hatiku telah lahir ………………pada tanggal 29 Mei 2008.

BUDI

JEPARA

No comments:

Post a Comment